Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Disebut Ingin Rangkul Parpol di Luar Koalisi, Termasuk Nasdem

Kompas.com - 25/03/2024, 16:43 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi mengatakan, calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto ingin merangkul parpol di luar koalisi pendukungnya.

Salah satunya, Partai Nasdem yang dikunjungi oleh Prabowo secara langsung pekan lalu.

"Itu nanti (parpol di luar koalisi bergabung). Ya sudahlah semua Indonesia kan semua pengen bersatu," ujar Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/3/2024).

"Semua dirangkul. Kata Pak Prabowo semuanya untuk Indonesia Maju," kata dia.

Baca juga: Bantah Jokowi Titip Menteri di Pemerintahan Prabowo, ProJo: Itu Gosip Saja

Budi Arie yang juga merupakan pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu menyatakan, saat ini Prabowo terus ikut rapat kabinet bersama Presiden Jokowi.

Tujuannya, bisa memetakan persoalan masyarakat sehingga sudah siap saat nantinya dilantik sebagai Presiden RI terpilih.

"Paling enggak kan Beliau sudah dapet, ya problematikanya, apa yang baik diteruskan, apa yang blm bisa diperbaiki. Sehingga transisinya enggak perlu waktu lagi," kata dia.


Meski begitu, Budi Arie membantah jika ada perlakuan khusus kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan yang juga merupakan capres dengan perolehan suara tertinggi di Pemilu 2024.

Baca juga: Prabowo Akan Syukuran Bersama TKN Sore Ini, Gibran Hadir

Ia menegaskan, meski sudah ditetapkan sebagai pemenang pemilu, Prabowo tetap rajin ikut rapat dengan anggota kabinet lainnya.

"Tidak ada (Pak Prabowo) berjarak, itu mah gosip murahan itu. Itu upaya mengadu domba. Ya gimana orang tiap rapat ikut, gimana sih," kata Budi Arie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com