Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Al Makin
Rektor UIN Sunan Kalijaga

Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Prof. Dr. phil. Al Makin, S.Ag. MA, kelahiran Bojonegoro Jawa Timur 1972 adalah Profesor UIN Sunan Kalijaga. Penulis dikenal sebagai ilmuwan serta pakar di bidang filsafat, sejarah Islam awal, sosiologi masyarakat Muslim, keragaman, multikulturalisme, studi minoritas, agama-agama asli Indonesia, dialog antar iman, dan studi Gerakan Keagamaan Baru. Saat ini tercatat sebagai Ketua Editor Jurnal Internasional Al-Jami’ah, salah satu pendiri portal jurnal Kementrian Agama Moraref, dan ketua LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020. Makin juga tercatat sebagai anggota ALMI (Asosiasi Ilmuwan Muda Indonesia) sejak 2017. Selengkapnya di https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al_Makin.

Puasa, Nyepi, dan Paskah sebagai Laku Toleransi Inter dan Antar-Iman

Kompas.com - 14/03/2024, 10:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PUASA Ramadhan ini bisa diresapi sebagai laku toleransi atas keragaman iman nyata dari segi pelaksaanan waktu. Toleransi internal dan toleransi eksternal, di dalam umat dan antarumat lain selama Ramadhan tahun ini seharusnya menjadi kenyataan.

Toleransi internal bisa dilihat dari segi permulaan puasa yang tidak bersamaan antara metode hisab dan ru’yat, antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, sebagaimana sudah sering dilalui di Tanah Air.

Dua organisasi Muslim besar ini sudah tidak lagi diragukan komitmen kebangsaan, keragaman, dan praktik toleransinya.

Toleransi dan saling memahami dalam perbedaan internal umat Islam juga sudah teruji berulang kali.

Sudah dianggap lumrah melakukan ibadah yang sama dengan cara yang berbeda, itulah makna toleransi internal umat seagama.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan tanggal 12 Maret sebagai awal bulan puasa, Muhammadiyah sudah menjalani sejak tanggal 11.

Seharusnya, puasa Ramadhan tahun ini juga layak menjadi bahan refleksi toleransi eksternal, umat Islam dan umat agama lain.

Kebetulan, bulan Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Maret dan April 2024 bertepatan dengan ibadah Nyepi saat menjelang puasa, dan akan bebarengan dengan rentetan ibadah Paskah.

Bulan Maret dan April kita memang merayakan paling tidak hari suci bagi Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu.

Hal yang sangat biasa di masyarakat Indonesia, di mana negara mengakui enam agama resminya. Di bulan-bulan tertentu selama setahun akan bertemu banyak upacara dan ritual beberapa agama.

Puasa itu sebulan penuh, bisa berisi 28, 29 atau 30 hari. Ramadhan itu nama bulan bagi kalender Hijriah, yang tidak selalu sama waktunya dengan bulan-bulan kalender Masehi atau Gregorian.

Hijriah dan Masehi umum dipakai dalam negara-negara Muslim, dua sistem penanggalan. Di Indonesia masih dikenal tahun Saka, saat ini adalah tahun 1946. Ibadah nyepi mengikuti kalender Saka.

Kata puasa itu sendiri sudah dimodifikasi orang-orang Nusantara untuk menyebut shaum atau shiyam dalam bahasa Kitab Suci Al-Qur’an.

Tersebut dalam surah Al-Baqarah ayat 183: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Puasa bagi orang-orang Nusantara yang mengikuti tradisi Hindu dan Buddha, juga ajaran-ajaran lokal sudah biasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com