Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bawah PDI-P dan Golkar padahal Prabowo Unggul, Gerindra: Bagi-bagi dengan Partai Lain

Kompas.com - 21/02/2024, 18:58 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, partainya berbagi coattail effect (efek ekor jas) dengan partai pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang lain, seperti Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Dengan demikian, Gerindra hanya menempati posisi ke-3 sejauh ini berdasarkan hasil quick count dan real count.

Gerindra berada di bawah PDI-P dan Partai Golkar terkait perolehan suara.

"Jadi begini, itulah bentuk konkret kebesaran hati Pak Prabowo dan Partai Gerindra. Kenapa Partai Gerindra enggak dapet coattail effect yang maksimal? Karena berbagi dengan partai-partai pengusung yang lain. Ada Golkar, PAN, Demokrat, ya kita berbagi," ujar Habiburokhman di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Real Count Pileg DPRD Kota Depok Data 46,32 persen: PKS, Golkar, Gerindra Teratas

Menurut Habiburokhman, efek ekor jas Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra terdistribusi secara merata ke partai pendukung.

Dia mengatakan, Prabowo saja sangat jarang menghadiri acara kampanye Gerindra.

Habiburokhman menilai, Prabowo lebih sering datang ke acara kampanye partai lain.

"Coba Anda cek. Yang di Bandung, ya kan, itu PAN. Yang di Surabaya kalau enggak salah Demokrat. Yang di Medan, Golkar. Jadi begitu," ujar dia.

Baca juga: Ganjar Dorong Hak Angket DPR, Sekjen Gerindra: Sesuatu yang Tidak Perlu

Berdasarkan hasil real count sementara, PDI-P berada di peringkat pertama dengan 16,89 persen suara.

Di bawahnya, ada Golkar dengan perolehan 15,08 persen suara.

Di posisi nomor 3, barulah ditempati oleh Partai Gerindra dengan 13,42 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com