Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AD Siap Bantu Pengamanan Pemilu di Papua yang Tertunda akibat Kontak Senjata

Kompas.com - 19/02/2024, 14:55 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Darat siap membantu mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sempat tertunda di Paniai, Papua Tengah dan, Puncak Jaya, Papua Pegunungan akibat kontak senjata.

Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak kepada awak media di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (19/2/2024).

Namun, bantuan pengaman itu diberikan apabila penyelenggara pemilu meminta bantuan secara langsung kepada TNI AD.

"Kalau saya mungkin ya tentang pemilu yang di Papua itu saya kira tinggal nanti bawaslu akan membuat permintaan tolong ke kita. Karena sebenarnya kegiatan ini, kami hanya sifatnya membantu," ujar Maruli.

Baca juga: TNI Kerahkan Helikopter Super Puma Kirim Kotak Suara Ke TPS di Papua

Ia juga mengatakan, jika ada kesulitan lain seperti pengiriman logistik, TNI AD bisa dimintai tolong untuk ikut membantu.

Maruli juga meminta agar penyelenggaraan pemilu melihat kondisi keamanan di tempat tersebut.

"Kalau ada kejadian seperti itu kita yakinkan nanti aman, baru kita selenggarakan, saya kira itu sudah koordinasi," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut kontak tembak yang terjadi di Paniai dan Puncak Jaya mengakibartkan 548 tempat pemungutan suara (TPS) gagal menyelenggarakan pencoblosan.

"(Pemungutan suara di) Paniai dan Puncak Jaya ini ada masalah keamanan. Kalau kami menerima laporan sudah tembak-menembak," ujar Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, dalam jumpa pers, Kamis (15/2/2024).

Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun memutuskan pemilu susulan di wilayah tersebut, dengan perincian 92 TPS di Paniai dan 456 TPS di Puncak Jaya.

Baca juga: TNI AD Akui Prajurit Bersenjata Kawal Gus Iqdam, Sebut Hanya Demonstrasi Ketangkasan

Bagja mengatakan, Bawaslu masih berkoordinasi dengan Polri untuk pengamanan di Paniai dan Puncak Jaya guna menjadwalkan pemilu susulan di sana.

Ia menyebutkan, situasi keamanan di Puncak Jaya lebih parah daripada Paniai, membuat keselamatan para penyelenggara pemilu harus diutamakan walaupun dengan jalan menggelar pemilu susulan.

"Makanya, ada 400 sekian (TPS) tadi kalau tidak salah itu. Dan kejadiannya sudah ada korban luka," ujar dia.

"Jadi kami juga perlu menjamin keselamatan teman-teman penyelenggara. Bukan hanya pengawas, tapi juga KPPS untuk diselamatkan oleh pihak keamanan," kata Bagja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com