Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Hasil "Quick Count", Anies: Kita Tunggu sampai Perhitungan KPU Selesai

Kompas.com - 14/02/2024, 17:12 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan merespons hasil quick count atau hitung cepat sementara pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yang memperlihatkan pasangan capres-cawapes nomor urut 2, Prabowo-Gibran, unggul sementara.

Anies mengatakan, pihaknya akan menunggu penghitungan suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI hingga selesai.

"Kita tunggu dulu. Kita tunggu sampai perhitungan KPU selesai, jangan buru-buru, santai, masih panjang," katanya saat ditemui di Sekretariat Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Anies berulang kali mengatakan hal yang sama, termasuk ketika ditanya awak media terkait kemungkinan kemenangan satu putaran yang diperoleh pasangan calon (paslon) nomor urut 2.

Baca juga: Anies-Muhaimin Menang Telak di TPS Tempat Anies Mencoblos, Raih 140 Suara

"Sebelum sampai whats next, kita tunggu dulu sampai selesai semuanya. Jangan buru-buru, jangan buru-buru menyimpulkan, kita hormati proses, kita hormati proses di KPU," ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut agar jangan tergiring untuk proses yang serba cepat dan harus disimpulkan saat ini juga.

"Kasih dulu KPU, bagi KPU untuk kerja, jangan kita tergiring untuk harus segalanya cepat sekarang, kita tunggu KPU tuntas," kata Anies.

Baca juga: Quick Count Poltracking Data 62,10 Persen: Anies 23,16 Persen, Prabowo 59,76 Persen, Ganjar 17,08 Persen

Anies kemudian meninggalkan Sekretariat Timnas Anies-Muhaimin dan masuk ke mobilnya. Saat ditanya hendak ke mana, dia tidak menjawab.

Sebagai informasi, proses quick count Litbang Kompas telah menghimpun data sebesar 73,85 persen.

Dari jumlah data yang masuk tersebut, pasangan Anies-Muhaimin mendapat 24,84 persen.

Kemudian paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran mencapai 58,98 persen. Sedangkan paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, hanya di angka 16,18 persen.

Baca juga: Cerita Anies soal Amplop Berisi Rp 200.000 di Kantong Celana Jelang Pencoblosan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com