Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu AHY, Pengaruh Demokrat Dinilai Cukup Penting Menangkan Prabowo-Gibran 1 Putaran

Kompas.com - 29/01/2024, 11:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, dukungan Partai Demokrat dirasa cukup penting untuk memenangkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran pada Pemilu 2024.

"Jika Demokrat berkerja optimal, paslon 02 Prabowo-Gibran akan mendapatkan insentif elektoral di basis-basis kekuatan Demokrat selama ini," kata Umam dalam keterangannya, Senin (29/1/2024).

Umam menuturkan, Demokrat dapat menyumbangkan elektoral di sejumlah daerah seperti di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan beberapa titik di Sumatera secara umum.

Baca juga: Prabowo-Gibran Kampanye Akbar Bareng di Semarang, Dihadiri AHY, Kaesang, hingga Baim Wong

Ia menyebutkan, Demokrat juga punya simpul kekuatan di Papua berkat sosok politisi Willem Wandik yang menjadi ketua umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia dan istri eks Gubernur Papua Lukas Enembe yang punya akar politik kuat.

"Artinya, dukungan Demokrat kepada Prabowo-Gibran cukup menentukan, khususnya dalam upaya penguatan target menang satu putaran," kata Umam.

Menurut dia, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Minggu (28/1/2024) kemarin bertujuan untuk memastikan dukungan Demokrat itu bakal optimal.

"Jokowi tampaknya ingin memastikan infrastruktur pemenangan dan mesin politik Prabowo-Gibran benar-benar berjalan optimal, jelang 16 hari menuju Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang," ujar Umam.

Lebih lanjut, Umam menilai Demokrat juga diuntungkan dengan sikap mengusung Prbaowo-Gibran dengan efek ekor jas yang diperoleh partai tersebut.

Umam mengatakan, efek ekor jas itu didapatkan Demokrat karena karakter pemilih yang cenderung ikut-ikutan dalam mememilih calon presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Jokowi Bertemu AHY dan Sultan HB X, Istana: Ke Yogyakarta untuk Kunker, Bukan Kampanye

"Karakter swing voters dan DNA pemilih di Indonesia umumnya cenderung digerakkan oleh tren umum dan dinamika isu jelang pilpres, dimana para pemilih cenderung terbawa ikut-ikutan mendukung paslon tertentu yang memiliki kemungkinan menang lebih besar dalam pilpres," kata Umam.

Jokowi bertemu dengan AHY di Yogyakarta pada Minggu pagi kemarin. Setelah bersepeda, keduanya berbincang sambil sarapan di Rumah Makan Gudeg Yu Djum, Wijilan, Yogyakarta.

Baca juga: Akhir Pekan Jokowi di Yogya: Bertemu Sri Sultan-AHY sampai Main Sepak Bola dan Ikut Balap Tamiya

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, pertemuan Jokowi dan AHY pada Minggu pagi itu membahas sejumlah topik.

"Pertemuan dengan Mas AHY membicarakan mulai hal-hal yang ringan-ringan, sampai dengan persoalan kebangsaan dan situasi perpolitikan di Tanah Air," kata dia, Minggu.

Menurutnya, pertemuan Jokowi dengan AHY merupakah hal yang biasa terjadi, sebagaimana presiden bertemu dengan tokoh-tokoh politik lainnya pada hari libur.

Selama pertemuan yang berlangsung 45 menit itu, Jokowi dan AHY terlihat mengobrol dengan santai dan rileks.

"Menjalin komunikasi dan silaturahmi antar-tokoh politik, antar-tokoh bangsa sangat penting," kata Ari.

Baca juga: Bertemu AHY, Jokowi Dinilai Ingin Pastikan Dukungan All Out ke Prabowo-Gibran

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzakay Mahendra Putra tidak memungkiri bahwa pertemuan antara Jokowi dan AHY turut membahas situasi politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Bahas situasi politik terkini," ujar Herzaky.

Ia menyebutkan, Jokowi dan AHY juga turut membicarakan isu kebangsaan dan kerakyatan dalam pertemuan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com