Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhaimin Dianggap Serang Prabowo-Gibran Soal Stiker Beras Bulog, TKN: Dia Tidak Cek Siapa yang Nempel

Kompas.com - 27/01/2024, 18:56 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman menyindir cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mengomentari soal stiker Prabowo-Gibran di kemasan beras Badan Urusan Logistik (Bulog).

Habiburokhman menilai, pernyataan Cak Imin membuat seolah-olah pihak TKN Prabowo-Gibran lah yang memasang stiker di kemasan beras Bulog. Padahal, ia menegaskan, bukan mereka yang melakukan.

"Saya juga sudah mendengar pernyataan Gus Muhaimin, seorang negarawan, cawapres nomor urut 1 yang kami merasa beliau bersikap tidak adil dengan menyampaikan narasi yang bernada insinuasi yang menyatakan seolah-olah ada pihak kita yang melakukan perbuatan memalukan," ujar Habiburokhman dalam jumpa pers di Medcen TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran: Bawaslu dan Gibran Telusuri, TKN Ancam Lapor Polisi

Habiburokhman mengatakan, Cak Imin tidak melakukan klarifikasi terlebih dahulu sebelum membuat pernyataan.

Menurut dia, sebagai negarawan, Cak Imin seharusnya menunggu peristiwa penempelan stiker Prabowo-Gibran di beras Bulog terang terlebih dahulu.

"Beliau tidak melakukan proses klarifikasi, tidak melakukan laporan ke Bawaslu, tidak mengecek siapa yang menempel stiker ini," tutur Habiburokhman.

"Seharusnya sebagai negarawan beliau lebih bisa menahan diri, bersikap bijak, menunggu terang dan jelas peristiwa ini. Baru lah kalau memang dilakukan salah satu paslon beliau bisa bersikap sekeras-kerasnya," sambung dia.

Sementara itu, Habiburokhman mengembalikan kepada masyarakat untuk menilai perihal penempelan stiker Prabowo-Gibran ini.

Baca juga: TKN Tegaskan Tak Pasang Stiker Prabowo-Gibran di Beras Bulog: Fitnah!

Dia menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran sangat berintegritas.

"Integritas kami, integritas Pak Prabowo-Gibran sudah sangat jelas. Kami adalah paslon yang taat konstitusi, taat hukum, dan sangat menjunjung etika," imbuh dia.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar angkat bicara soal foto viral beras Bulog bergambar Prabowo dan Gibran.

Baginya, tak seharusnya kampanye menumpang pada hak rakyat.

“Memalukan, menunjukkan kemiskinan etika,” ujar Muhaimin di Badung, Bali, Jumat (26/1/2024).

Ia pun meminta para pendukungnya dan Anies Baswedan tak melakukan hal serupa.

Baca juga: Beras Bulog Ditempeli Gambar Capres, KPK: Sudah Berkali-Kali Diingatkan Konflik Kepentingan

Pasalnya, bantuan sosial (bansos) mestinya memang dipergunakan untuk rakyat, bukan dipakai sebagai alat kampanye.

“Justru kita harus membantu bansos untuk tersalur kepada yang berhak tanpa menumpanginya,” sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com