Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Said Abdullah
Ketua Badan Anggaran DPR-RI

Ketua Badan Anggaran DPR-RI. Politisi Partai Demoraksi Indonesia Perjuangan.

Benturan Kepentingan Presiden Jokowi

Kompas.com - 26/01/2024, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SAAT mengumpulkan para kepala daerah pada 30 Oktober 2023, Presiden Jokowi memberikan arahan, salah satunya agar mendukung kesuksesan pelaksanaan pemilu 2024, tidak melakukan intervensi, dan menjaga netralitas.

Pernyataan ini tepat seminggu setelah Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan Gibran Rakabuming sebagai calon wakilnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pada 1 November 2023, Presiden Jokowi saat meninjau Ibu Kota Nusantara, di Kalimantan Timur, kembali menegaskan perlunya netralitas seluruh jajaran.

Saya kutipkan pernyataan beliau, “Perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah pusat semua harus netral. ASN semua harus netral. TNI semua harus netral. Polri semua harus netral”.

Saat itu kita tentu bernapas lega, ada harapan Presiden Jokowi menjaga tumbuhnya demokrasi. Sekalipun putra sulung beliau, Gibran Rakabuming, jadi cawapres bagi Prabowo, namun pernyataan itu menegaskan Presiden Jokowi menghargai gelangang kompetisi pilpres sebagai arena yang adil.

Namun makna penting atas pernyataan presiden itu perlahan seperti tumpukan pasir pantai tersiram laju ombak. Perlahan beliau bertindak seperti tim sukses pasangan Prabowo-Gibran.

Dimulai dengan membuntuti rute kampanye Ganjar Pranowo. Sejumlah lokasi yang didatangi Ganjar, tiba-tiba dikunjungi Presiden Jokowi sambil bagi-bagi sembako, sertifikat tanah, dan bantuan lainnya.

Selain itu, kepala desa hingga kepala daerah dicari jejak kasusnya oleh aparat penegak hukum.

Dalam pembagian program bansos yang sesungguhnya dibayar pakai pajak rakyat, para menteri malah menarasikan bantuan tersebut budi baik Presiden Jokowi. Sembako yang dibagian juga ada yang diberi label pasangan Prabowo-Gibran.

Belakangan, Jokowi mengatakan bahwa presiden dan menteri boleh berkampanye, asal tidak menggunakan fasilitas negara. Mirisnya, pernyataan tersebut disampaikan Jokowi di samping Prabowo Subianto, Panglima TNI dan kepala staf angkatan.

Pernyataan Jokowi tersebut memang normatif, namun bisa membelakangi ungkapan presiden sebelumnya.

Krisis etik

Institusi kepresidenan harus kita jaga marwahnya. Sejak pencalonan Gibran sebagai wakil presiden melalui “pembegalan” pasal di Mahkamah Konstitusi (MK), kejadian ini menuai krisis terhadap kedudukan negara hukum.

Kepercayaan terhadap MK melorot. Kejadian ini tidak bisa dipungkiri terkait konflik kepentingan keluarga presiden. Ketua MK saat itu, Anwar Usman, merupakan saudara ipar presiden atau paman dari Gibran, pihak yang diuntungkan atas perkara tersebut.

Kejadian ini menuai krisis etis terhadap Presiden Jokowi. Namun, gemuruh suara publik menyoal peristiwa di atas dianggap angin lalu.

Jika Jokowi memang ingin berkampanye mendukung putra sulungnya, maka lebih terhormat untuk cuti selama masa kampanye. Jokowi bisa menyerahkan tampuk kepemimpinan pemerintahan sementara kepada wakil presiden Ma'ruf Amin, sebagaimana diatur dalam pasal 281 Undang-Undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com