JAKARTA, KOMPAS.com - Pembelaan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ke Presiden Joko Widodo mengenai presiden boleh berkampanye menjadi artikel populer di Kompas.com, Kamis (25/1/2024).
Artikel populer lainnya perihal pernyataan politikus PDI Perjuangan (PDI-P) Adian Napitupulu yang menyebut alasan Mahfud MD ingin dan diminta mengundurkan diri dari posisi Menko Polhukam karena pihaknya ingin memenangi pemilihan presiden (pilpres) 2024 dengan terhormat.
Artikel selanjutnya mengenai cerita Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla yang kaget Ibu Kota negara dipindahkan.
Berikut ulasan selengkapnya:
Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa pernyataan Jokowi bahwa presiden boleh kampanye sama sekali tidak salah.
Yusril mengatakan, tidak ada salahnya bagi seorang presiden untuk berpihak ke salah satu pasangan calon (paslon).
"Aturan sekarang tidak seperti itu, maka Jokowi tidak salah jika dia mengatakan presiden boleh kampanye dan memihak," ujar Yusril dalam keterangannya, Rabu (24/1/2024).
Yusril menjelaskan, berdasarkan Undang-Undang (UU) Pemilu saat ini, presiden dan wakil presiden (wapres) memang dibolehkan untuk berkampanye.
Mengutip ketentuan Pasal 280 UU Pemilu, pejabat-pejabat negara yang tidak boleh kampanye di antaranya seperti ketua dan para Hakim Agung; ketua dan para Hakim Mahkamah Konstitusi; ketua dan anggota Badan Pemeriksa Keuangan, dan seterusnya.
Yursil lantas menekankan bahwa presiden, wapres, serta para menteri tidak termasuk dalam pejabat negara yang dilarang kampanye.
Baca selengkapnya: Yusril: Jokowi Tidak Salah Bilang Presiden Boleh Kampanye dan Berpihak
Adian Napitupulu menyebutkan, alasan Mahfud MD ingin dan diminta mengundurkan diri dari posisi menteri karena pihaknya ingin memenangi Pilpres 2024 dengan terhormat.
"Kita mau kemenangan yang benar, kemenangan yang terhormat," kata Adian dalam talkshow Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (24/1/2024).
Adian mengaku pernah berkomunikasi dengan Mahfud melalui sambungan video call.
Saat itu, guru besar hukum tata negara tersebut meminta saran mengenai jabatannya di pemerintah. Adian pun menyarankan untuk mundur.