Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Hajatan Rakyat di Bandung, Megawati Ajak Warga Jabar Jaga Demokrasi

Kompas.com - 21/01/2024, 19:57 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Kelima Republik Indonesia (RI) sekaligus Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri ajak masyarakat tidak takut hadapi intimidasi.

Mega menegaskan, seorang pemimpin seyogyanya dapat mengayomi seluruh rakyat.
Hal itu disampaikan Mega pada kampanye terbuka perdana pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar-Mahfud bertajuk "Hajatan Rakyat" yang digelar di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1/2024).

"Abdi negara harus membantu rakyatnya karena dia pun dijadikan (pemimpin) oleh rakyat. Disekolahkan untuk membela rakyat, bukan untuk menyakiti rakyat. Kalau ada yang diintimidasi, lapor. Lapor kepada presiden kamu," ujar Mega dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu.

Pada kesempatan sama, calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Bung Karno punya sosok asal Jabar yang menginspirasi dirinya, yakni Marhaen.

Baca juga: Hajatan Akbar, Puluhan Ribu Pendukung Ganjar-Mahfud Padati GOR Sidoarjo

Untuk diketahui, nama Marhaen menjadi salah satu karakter penting dalam sejarah politik di Indonesia. Marhaen merupakan seorang petani sederhana yang ditemui Bung Karno secara tak sengaja pada 1920-an di Bandung.

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia merupakan penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil. Dok. TPN Ganjar-Mahfud Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia merupakan penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil.

"Dialah orang kecil. Dialah yang butuh pembelaan dari sebuah keputusan politik besar. Dia petani yang persis seperti kondisi hari ini yang berteriak pada Ganjar-Mahfud ketika kami berkeliling Indonesia," kata Ganjar.

Ganjar juga menyebutkan bahwa nanti malam akan ada debat di mana Mahfud MD bakal bicara bagaimana pangan harus dikendalikan oleh negara. Ia menegaskan, sektor pangan tidak boleh jadi bahan liberal yang diperdagangkan.

"Negara yang harus bertanggung jawab,” kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Persilakan Isu Wadas Jadi Pembahasan Debat Keempat Pilpres 2024

Ganjar juga menyinggung urgensi program internet gratis bagi masyarakat Indonesia.
Dengan internet gratis, lanjut Ganjar, rakyat dapat berusaha sehingga lapangan kerja terbuka lebih banyak.

"Mereka orang-orang yang sanggup mencari makan dan setidaknya makan siang akan (dia mampu) bayar sendiri. Mereka bukan orang bodoh, mereka anak-anak hebat. Itu semua bisa diwujudkan kalau kita menang,” tandas Ganjar.

Soal pemilihan presiden (pilpres) yang digelar pada Rabu (14/2/2024), Ganjar bertanya kepada masyarakat yang memadati Lapangan Tegalega.

“Apakah takut kalau ditekan? Kita bukan orang-orang penakut. Kita penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil. Terima kasih untuk masyarakat Jabar,” kata Ganjar.

Baca juga: Kunjungi Potlot, Pasangan Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan dari Slank

Sebagai informasi, "Hajatan Rakyat" di Kota Bandung diselenggarakan hingga pukul 18.00 WIB.
Acara tersebut turut dihadiri Siti Atikoh, Alam Ganjar, Ketua Umum (Ketum) Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono.

Selain itu, ada pula Menteri Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPA) Bintang Puspayoga, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid, serta Wakil Ketua TPN Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa dan Tuan Guru Bajang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com