Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Tak Mau Blunder di Menit Akhir, Ingatkan Relawan Tak Balas Fitnah dengan Serangan

Kompas.com - 12/01/2024, 14:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengingatkan relawan bahwa masa kampanye tersisa 30 hari lagi, sehingga waktu menuju pencoblosan Pemilu 2024 semakin tipis.

Gibran pun menyebut saat ini sudah memasuki fase krusial.

Menurut putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, mereka tidak boleh blunder di menit akhir.

Hal tersebut Gibran sampaikan saat Relawan Solidaritas Anak Muda untuk Toleransi Indonesia (SAKTI) menggelar kegiatan konsolidasi untuk para relawan door to door di The Sunam Hotel Solo.

"Ini waktunya sudah sangat sempit sekali, tinggal 30-an hari. Minggu depan sudah debat cawapres yang kedua, jadi waktunya sangat-sangat pendek sekali. Ini adalah masa-masa yang sangat krusial, masa-masa yang sangat penting sekali. Kita tidak ingin di menit-menit akhir ini terjadi hal-hal yang tidak baik atau blunder," ujar Gibran dalam keterangannya, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Lika-liku Khofifah: Sempat Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Anies, Kini Dukung Prabowo-Gibran

Gibran berpesan kepada para relawan yang akan terjun langsung ke masyarakat untuk membantu menyampaikan hal-hal yang menjadi konsentrasi dari Prabowo-Gibran, seperti meneruskan pembangunan yang sudah berjalan baik di era Jokowi..

Lalu, melengkapi pembangunan manusia Indonesia untuk mempersiapkan generasi emas.

"Jadi yang selalu saya tekankan itu adalah masalah keberlanjutan, masalah pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris, kelanjutan IKN, melanjutkan program-program yang sudah ada, PKH, KIS, KIP dan lain-lain," tutur dia.

"Lalu kita juga ingin mengawal program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak," kata Gibran.

Sementara itu, Gibran berpesan kepada para relawan untuk berkampanye dengan santun, tidak melakukan fitnah dan mengolok-olok program paslon lain.

Gibran menyadari masa Pemilu 2024 sudah semakin dekat, sehingga fitnah dan nyinyiran kepada Prabowo-Gibran semakin gencar dilakukan.

Baca juga: Bergabungnya Khofifah ke TKN Diprediksi Dongkrak Elektabilitas Prabowo-Gibran di Jatim

Gibran meminta mereka tidak perlu membalas fitnah, nyinyiran, dan hasutan yang dilakukan kelompok lain.

Para relawan dan tim kampanye harus fokus saja pada program-program yang diusung Prabowo-Gibran.

Hal yang terpenting, para relawan juga harus mengawal Prabowo-Gibran hingga menang Pilpres 2024 satu putaran.

"Saya tekankan ke Bapak/Ibu semua, anak-anak muda, bahwa ini serangan makin masif. Fitnah-fitnah makin banyak, nyinyiran makin banyak juga. Saya tegaskan sekali lagi untuk tidak perlu membalasnya," ucap Gibran.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina SAKTI Stevanus Gusma mengatakan, para relawan door to door telah siap untuk menyosialisasikan program Prabowo-Gibran hingga ke akar rumput.

Mereka menargetkan untuk door to door ke 2 juta rumah hingga batas akhir kampanye Pemilu 2024.

"Target kami bergerak untuk door to door di 2 juta rumah, untuk menyampaikan pesan pemilu damai dan memantapkan program-program strategis yang diusung oleh Prabowo-Gibran," kata Gusma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com