Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akui Target Kemiskinan Nol Persen pada 2024 Sulit Tercapai

Kompas.com - 14/12/2023, 14:04 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengakui bahwa target menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2024 sulit dicapai bahkan disebut mustahil.

Sekretaris Eksekutif TNP2K Suprayoga Hadi menyatakan, target yang masuk akal untuk dicapai pemerintah adalah 0,5 sampai 0,7 persen kemiskinan ekstrem pada 2024.

"Kalau nol koma nol (persen) jelas impossible, jadi memang kita antara 0,5 (persen) sampai 0,7 (persen)," kata Suprayoga di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (14/12023).

Baca juga: Ganjar Sebut Target Ekonomi 7 Persen Tidak Ambisius

Suprayoga beralasan, tren penurunan kemiskinan ekstrem dalam beberapa tahun tidak terlalu besar.

Ia mencontohkan, kemiskinan ekstrem turun tidak lebih dari 1 persen dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada 2023.

Sementara, pemerintah hanya punya waktu kurang dari satu tahun untuk kembali menekan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen.

"Target kita yang lebih optimis antara 0,5 (persen) sampai 0,7 (persen) yang realistis, tapi kalau yang benar-benar optimis sekitar 0,3 (persen)," ujar Suprayoga.

Baca juga: Hilangkan Kemiskinan di Indonesia, Prabowo: Perlu Tekad yang Tulus

Ia menambahkan, upaya mencapai target tersebut akan dilakukan pemerintah dengan melibatkan pelaku dan mitra non-pemerintah.

Suprayoga juga menegaskan bahwa isu ini tidak boleh dianggap biasa saja karena ada potensi kenaikan tingkat kemiskinan nasional akibat inflasi pada tahun 2023.

Seperti diketahui, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Maret 2023 berada di angka 1,12 persen, sedangkan pemerintah menargetkan kemiskinan nol persen pada 2024.

Menurut Bank Dunia, penduduk miskin ekstrem adalah penduduk yang memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak lebih dari 1,9 dollar AS atau Rp 10.571/orang/hari atau Rp 351.957/orang/bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com