Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Ajak Anak Muda Jadi Aktor di Pemilu 2024

Kompas.com - 04/12/2023, 17:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengajak mahasiswa untuk menjadi aktor dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sebab, anak muda memiliki porsi 52 persen dari total pemilih pada kontestasi tahun depan.

Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty mengatakan, menjadi aktor dalam Pemilu 2024 bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya melalui gawai masing-masing.

Caranya, menahan jari untuk tidak menyebarkan informasi bohong, mengadu domba, memecah belah, hingga melaporkan adanya dugaan pelanggaran Pemilu.

"Jadi, hanya dengan handphone aja, kalian sudah menjadi aktor untuk memastikan 2024 sepi dari ujaran kebencian, 2024 tidak ada berita bohong yang bisa merusak atau memecah belah kita semua," kata Lolly di depan para mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Senin (4/12/2023).

Baca juga: Bawaslu: KPU Langgar Administrasi karena Keterwakilan Caleg Perempuan Tak Capai 30 Persen

Untuk mengajak anak muda berperan aktif, Bawaslu mengadakan berbagai program, termasuk menghelat seminar bertajuk "Bawaslu Ngampus", me-launching pengembangan Pojok Pengawasan, hingga meluncurkan mobil keliling untuk pengawasan Pemilu.

Lewat pojok pengawasan dan mobil keliling, para mahasiswa yang merupakan pemilih muda bisa mendapat informasi terkini seputar Pemilu. Selain itu, mempunyai sarana pengaduan bila melihat celah pelanggaran.

"Ini program yang memang digagas oleh Bawaslu untuk memastikan teman-teman, adik-adik kita, di perguruan tinggi mendapatkan informasi mengenai pengawasan partisipatif. Karena Bawaslu diberi amanah oleh UU untuk meningkatkan pengawasan partisipatif, salah satunya dilakukan menggandeng teman-teman mahasiswa," ujar Lolly.

Lolly mengatakan, program ini akan menyasar 38 titik termasuk kampus, stasiun kereta api, bandara, rumah sakit hingga pusat perbelanjaan.

Khusus kampus, Bawaslu akan mengidentifikasi kampus-kampus dengan budaya diskusi yang baik dan menarik.

Baca juga: Format Debat Cawapres Diubah, Bawaslu Ingatkan KPU Patuhi UU

Menurutnya, lewat cara ini, Bawaslu ingin mahasiswa hingga civitas akademika di perguruan tinggi menjadi aktor untuk melakukan pengawasan partisipatif pada Pemilu 2024.

"Pada prinsipnya ini upaya yang dilakukan Bawaslu untuk mendekatkan isu Pemilu kepada mahasiswa supaya mereka berkontribusi nyata untuk Pemilu," kata Lolly.

Lebih lanjut, Lolly menyampaikan bahwa upaya ini dilakukan agar masyarakat semakin dekat dengan informasi seputar Pemilu yang pemungutan suaranya akan diadakan awal tahun depan.

Hal ini mengingat, masa kampanye pada kontestasi Pemilu kali ini terbilang singkat, tepatnya hanya 75 hari sejak dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

"Kampanye kita hanya 75 hari. 75 hari itu harus mampu menjawab kebutuhan informasi masyarakat sehingga akhirnya Bawaslu ciptakan yang mobile," ujar Lolly.

Baca juga: Kebocoran Data Pemilih Disebut Tak Berasal dari Bawaslu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com