JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendukung apabila mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen (Purn) TNI Doni Monardo diusulkan menjadi pahlawan nasional.
“Intinya mendukung beliau bisa diusulkan menjadi pahlawan nasional, karena banyak sekali jasa-jasanya, termasuk kepeduliannya terhadap lingkungan dan bukti nyata,” kata Muhadjir di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/12/2023).
Muhadjir menyebutkan, Doni Monardo bekerja secara nyata selama berkiprah di dalam maupun luar TNI.
“Sampai yang terakhir yang saya betul-betul akrab sama beliau ketika menjabat sebagai kepala BNPB,” tutur Muhadjir.
Baca juga: Mensos Risma: Doni Monardo Layak Jadi Pahlawan Nasional
Namun demikian, Muhadjir menambahkan, menjadi pahlawan itu memerlukan proses.
“Tergantung kesepakatan warga, terutama daerah beliau berasal, instansi mana, nanti juga ada evaluasi melalui seminar-seminar dan baru kita lihat layak tidaknya beliau sebagai pahlawan nasional,” kata Muhadjir.
Di sisi lain, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini merespons positif seandainya Doni Monardo diajukan sebagai pahlawan nasional.
Mensos Risma menyebutkan, pengajuan itu akan dimulai dari Bupati atau Wali Kota tempat asli Doni Monardo.
“Nanti kan ada ajuan dari daerahnya. Tapi luar biasa emang beliau. Menurut saya, layak jadi pahlawan nasional,” kata Risma di TMP Kalibata, Senin.
Baca juga: Mabes TNI Berencana Ajukan Doni Monardo sebagai Pahlawan Nasional
Menurut Risma, Doni merupakan sosok pekerja keras dan rendah hati.
“Beliau enggak mau menonjol-nonjolkan, dedikasinya dan kerjanya bisa dirasakan,” tutur Risma.
Sementara itu, Markas Besar (Mabes) TNI juga berencana mengajukan Doni Monardo sebagai pahlawan nasional.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, syarat pengajuan menjadi pahlawan nasional ada aturannya tersendiri.
Lewat Asisten Personelnya, Panglima Agus menyebutkan akan memberi usulan kepada pemerintah.
“Nanti itu ada aturannya nanti, di bidang personel nanti kami akan mengusulkan. Nanti ada kriteria yang diatur, bidang personel yang mengatur kalau sudah final,” kata Agus usai proses pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata, Senin.
Adapun, Doni Monardo dimakamkan secara militer di TMP Kalibata, hari ini, Senin.
Doni Monardo dinyatakan meninggal di RS Siloam Jakarta pada Minggu (3/12/2023) kemarin, sekitar pukul 17.35 WIB.
Sebelumnya, mantan Panglima Kodam (Pangdam) III/Siliwangi dan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu sudah tiga bulan sakit dan dirawat. Hal ini terungkap melalui sebuah video adik kandung Doni, Ogi Rulino.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.