Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. (HC) Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa
Pengamat Dunia Maritim

Pengamat Dunia Maritim

Pemilu 2024: Suara Pelaut dari Bangsa Maritim

Kompas.com - 27/11/2023, 13:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PELAUT adalah para pelayar lautan yang menjelajahi samudra dengan keteguhan hati, bukan hanya aktor dalam kehidupan maritim, tetapi juga penentu dalam proses demokrasi yang terus berkembang.

Mereka dihadapkan pada tantangan geografis dan mobilitas tinggi, yang menuntut solusi kreatif untuk memastikan partisipasi aktif mereka dalam pemilihan umum (pemilu).

Dengan demikian, suara pelaut bukan hanya merupakan ekspresi hak politik mereka. Namun, juga merupakan mekanisme efektif untuk menegakkan hak-hak pekerja maritim.

Melalui partisipasi aktif dalam pemilu, pelaut tidak hanya menegakkan fondasi demokrasi di tingkat nasional. Suara pelaut bukan sekadar hak; melainkan pula merupakan kontribusi berharga dalam membangun masa depan lebih baik untuk komunitas maritim.

Dengan memberikan suara, mereka turut membantu membentuk pemerintahan yang memahami dan mampu merespons tantangan yang dihadapi oleh komunitas maritim. Maka suara pelaut di pemilu memainkan peran kunci dalam mendukung fondasi demokrasi.

Mereka, sebagai bagian integral dari masyarakat, memiliki tanggung jawab dan berpartisipasi dalam proses politik guna memastikan representasi yang akurat dan adil.

Keikutsertaan mereka membuka pintu untuk menyelesaikan isu-isu yang secara khusus memengaruhi kehidupan mereka di laut.

Bersamaan pula partisipasi pelaut dalam pemilu memperkokoh tanggung jawab pemerintah terhadap perlindungan hak dan kesejahteraan mereka.

Suara ini menjadi instrumen untuk menekankan pentingnya regulasi yang mendukung kondisi kerja yang aman dan adil di kapal-kapal. Dengan memberikan suara, pelaut memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi mereka.

Sistem pemungutan suara elektronik

Mobilitas tinggi pelaut, yang dapat berpindah dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya dalam waktu singkat, menciptakan hambatan untuk kehadiran fisik di tempat pemungutan suara konvensional.

Tantangan ini tidak hanya menyoal akses fisik, tetapi juga keterbatasan dalam mengikuti proses pemilu yang berlangsung di daratan.

Oleh karena itu, solusi yang mengintegrasikan teknologi dan ketahanan terhadap kondisi maritim menjadi kunci untuk merangkul partisipasi pelaut secara maksimal.

Salah satu inovasi yang muncul untuk mengatasi tantangan tersebut adalah implementasi e-voting atau sistem pemungutan suara elektronik.

Dengan memungkinkan pelaut memberikan suara secara elektronik dari kapal mereka, e-voting menawarkan solusi efisien untuk tantangan partisipasi yang dihadapi komunitas pelaut.

Hal ini bukan hanya sekadar memudahkan, tetapi juga memberikan kemungkinan bagi pelaut untuk tetap terlibat dalam proses demokrasi di tengah keterbatasan geografis mereka.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com