JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Sadar Subagyo, menegaskan, pihaknya akan tetap melanjutkan program food estate yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sadar membalas capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang tak akan melanjutkan food estate jika menjadi presiden.
“Melanjutkan dan menyempurnakan program Kawasan Sentra Produksi Pangan atau food estate, terutama untuk padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu. Ditargetkan minimal 4 juta hektar tambahan luas panen tanaman pangan tercapai pada tahun 2029. Itu sudah ada di program dan di Astacita yang kedua," ujar Sadar dalam keterangannya, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Food Estate Gagal, Pemerintah Diminta Belajar ke Rutan Tanjungpinang
Sadar menjelaskan, jika Prabowo-Gibran terpilih, penyempurnaan food estate di pemerintahan akan menyangkut penggunaan istilah ‘Lumbung Pangan’ sebagai sebuah kawasan pangan yang luas, di mana teknik-teknik intensifikasi diaplikasikan.
Kemudian, Sadar menanggapi Anies yang mau mengganti food estate menjadi contract farming.
Menurut dia, solusi contract farming yang ditawarkan oleh Anies adalah solusi yang baik.
Hanya, kata Sadar, contract farming tidak bisa menggantikan peran dari food estate.
Baca juga: Anies Ingin Ganti Kebijakan Food Estate Jadi Contract Farming
“Contract farming itu untuk menjamin kepastian pasok dan harga jual. Sedangkan food estate adalah perluasan area tanam untuk meningkatkan produksi. Ini solusi berbeda, untuk masalah yang berbeda," tuturnya.
Sadar mengatakan, Prabowo-Gibran menawarkan penggabungan food estate dan contract farming.
Dia menyebut penggabungan food estate dan contract farming adalah hal yang ideal.
"Yang Ideal adalah penggabungan antara contract farming dan food estate. Petani bisa melakukan kontrak dengan Bulog dengan kepastian pasok misalnya, 1 juta ton beras di tahun keempat setelah kontrak, dengan harga tertentu, ini contoh contract farming," jelas Sadar.
Baca juga: Bantah Food Estate Gagal, Mentan: Pertanian Enggak Bisa Sekaligus
“Nah, untuk menyediakan beras tersebut, petani kemudian dalam waktu tiga tahun membuka food estate misalnya seluas 300.000 hektar untuk memenuhi kontrak tersebut," imbuhnya.
Sebelumnya, capres nomor urut 1 Anies Baswedan berencana mengganti kebijakan ketahanan pangan yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yaitu food estate dengan contract farming atau pertanian kontrak.
Hal itu disampaikan Anies dalam acara Konferensi Orang Muda yang digelar Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Nasional di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2023).
Anies menyebut, food estate tak akan dilanjutkan jika ia terpilih sebagai presiden karena dinilai kurang memihak pada petani.