Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakasau Sebut Proses Evakuasi Puing-puing Pesawat Super Tucano Sulit, Butuh Sekitar 1 Bulan

Kompas.com - 23/11/2023, 13:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf TNI AU (Wakasau) Marsekal Madya A Gustaf Brugman mengakui sulitnya proses evakuasi puing-puing pesawat EMB-314 Super Tucano yang jatuh di lereng Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan.

Gustaf bahkan telah menghubungi Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Lanud Abdulrachman Saleh terkait proses evakuasi tersebut.

“Kemungkinan (proses evakuasi) selesai kurang lebih sebulan baru bisa. Nah ini kan penyelidikan, itu memerlukan bukti, jadi salah satunya itu (puing pesawat). Jadi memang cukup susah evakuasinya, cukup curam,” kata Gustaf usai apel komandan satuan (dansat) TNI AU 2023 di Gedung Puri Ardhya Garini, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Soal Kecelakaan 2 Pesawat TNI AU, Panglima: Kami Sedang Evaluasi

Oleh karena itu, ia mengatakan, dalam prosesnya nanti puing-puing pesawat akan dipotong sebelum dievakuasi.

“Tapi memang seminggu ini baru dapat (puing) yang sudah hancur lebur itu. Nanti yang pesawat itu terpaksa harus dipotong-potong,” ujar Gustaf.

Gustaf mengatakan, tim investigasi juga sedang mencari bukti lain, selain data rekaman penerbangan.

“Kemarin dari radar misalnya, dari tangkapan radar Surabaya, mudah-mudahan segera terungkap ya,” kata Gustaf.

Wakasau juga mengatakan, belum ada target jadwal selesai terkait investigasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano tersebut.

Baca juga: Soal Penyebab Jatuhnya Pesawat Super Tucano, KSAU: Dalam Penyidikan, Tunggu Hasilnya

Sebelumnya, data rekaman penerbangan terkait jatuhnya pesawat TNI AU EMB-314 Super Tucano sudah dikirim ke produsen pesawat tersebut, yakni Embraer asal Brasil, untuk diinvestigasi.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan, data penerbangan yang dikirim adalah Voice and Data Recorder (DAVR) dan Net Centric Data Cartridge (NCDC) yang telah berhasil diamankan sebelumnya.

“DAVR merupakan sistem yang menyimpan video, suara, dan data performance serta mesin pesawat yang akan dikirim ke pihak produsen di luar negeri, untuk pinjam alat pembaca data,” kata Agung dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Selasa (21/11/2023).

Sementara itu, NCDC adalah sistem yang menyimpan suara, video, dan tampilan navigasi penerbangan yang juga sedang didalami datanya.

Baca juga: Investigasi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pasuruan, Data Penerbangan Dikirim ke Produsen di Brasil

Diketahui, dua pesawat tempur ringan milik TNI AU EMB-314 Super Tucano mengalami kecelakaan saat latihan terbang formasi dan jatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Puspo, Pasuruan pada 16 November 2023.

Dua pesawat tersebut berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.

Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Kolonel (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Marsma (Anumerta) Widiono di kursi belakang atau backseater.

Sementara itu, pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Letkol (Anumerta) Yuda A Seta di kursi depan dan Marsma (Anumerta) Subhan di kursi belakang.

Keempatnya gugur dan telah dilepas melalui penghormatan secara militer dari hanggar Skadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh pada 17 November 2023.

Baca juga: TNI Bantah Rotasi Danlanud Abdulrachman Saleh Terkait Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com