JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, sistem seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) saat ini adil untuk semua pihak.
Sehingga baik masyarakat biasa maupun kalangan pejabat mendapat perlakuan sama dalam seleksi tersebut.
Anas menyebut, hal itu terjadi karena teknis seleksi telah diperbaiki sehingga hasilnya lebih transparan.
"Sistem kita sudah tanpa jeda dan seluruh peserta yang ikut tes langsung di layar di luar langsung seluruh orang tua bisa melihat hasil tesnya," ujar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/11/2023).
"Saya kira ini luar biasa menurut kami. Putra Pak Kepala BKN (Badan Kepegawaian Negara) saja sampai dua kali tidak lolos. Ini menunjukkan bahwa sekarang sudah saatnya negara memberikan kesempatan yang sama baik di kota, di desa keluarga pejabat atau bukan untuk punya akses dan hak yang sama," tegasnya.
Baca juga: Peserta Tes CPNS Pakai Joki Akan Masuk Blacklist dan Ditolak Daftar Lagi
Anas melanjutkan, pemerintah ingin mendorong birokrasi yang lebih baik seiring dengan disahkannya undang-undang (UU) ASN yang baru.
Oleh karenanya, seleksi yang baik dilakukan untuk menjaring bibit-bibit ASN yang berkualitas.
Selain itu, setelah berhasil menjadi ASN nantinya individu akan ditekankan lebih banyak melakukan pengayaan pengalaman dan melakukan job training.
Lebih lanjut Anas juga menjelaskan, seleksi CPNS pada tahun ini menarik minat 2,9 juta pendaftar.
Padahal formasi yang tersedia hanya 572.000.
"Artinya dari sini memang antusiasme untuk mengabdi kepada bangsa dan negara sangat tinggi dan oleh karena itu maka negara ingin memberikan kesempatan yang sama kepada para pelamar," tambah Anas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.