JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak masuk dalam susunan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Padahal, Erick sebelumnya sempat digadang-gadang menjadi salah satu kandidat calon wakil presiden Prabowo Subianto, sebelum akhirnya ketua umum Partai Gerindra itu memilih Gibran.
Sekretaris TPN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pun angkat bicara mengenai alasan tak bergabungnya Erick.
Ia menepis anggapan ada keretakan hubungan antara Prabowo dan Erick pasca Erick tak terpilih sebagai cawapres.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Harapkan Ridwan Kamil, Khofifah, dan Erick Thohir Bergabung
Nusron menyebut, Erick tak masuk ke TKN Prabowo-Gibran semata-mata karena kesibukannya sebagai menteri.
Sebab, selain menjabat menteri BUMN, Erick juga kini adalah Ad Interim Menko Marves untuk menggantikan sementara posisi Luhut Binsar Pandjaitan yang tengah sakit.
"Pak Erick Thohir itu kan sekarang posisinya menjadi Menteri BUMN dan Ad Interim Menko Marinves, dengan dua jabatan Menko dan Menteri BUMN sudah sangat berat sekali," ujar Nusron saat ditemui di Slipi, Jakarta, Jumat (17/11/2023).
Terlebih, sejumlah menteri dan wakil menteri di kabinet Jokowi juga sudah bergabung dengan TKN Prabowo-Gibran.
"Kalau semua menteri akan ditarik masuk ke TKN, terus yang urus negara siapa?" sambung Nusron.
Baca juga: Airin Jadi Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran di Banten
Nusron mengatakan, pelayanan publik jadi mandek jika semua penyelenggara masuk ke dalam TKN Prabowo-Gibran.
"Jangan-jangan nanti kalau semua masuk TKN kan enggak boleh, pelayanan publik negara selama 3 bulan ini mandek dan stuck karena orangnya kampanye semua," tuturnya.
Lantas, apakah Erick Thohir akan tetap membantu pemenangan Prabowo-Gibran?
Nusron meyakini Erick pasti membantu. Apalagi, Erick dekat dengan Prabowo dan Gibran.
"Kalau beliau kan sebagai warga negara pasti punya preferensi politik, kalau membantu pasti membantu. Karena beliau juga dekat sekali dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Itu pasti akan membantu. Tapi kalau harus masuk tim, nanti yang bekerja di pemerintah siapa?" kata Nusron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.