Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Bersama Menhan se-ASEAN dan Negara Mitra Singgung Isu Laut China Selatan

Kompas.com - 15/11/2023, 20:09 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan para menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN dan negara mitra menghasilkan joint declaration atau deklarasi bersama.

Terdapat 17 butir deklarasi bersama dalam pertemuan bertajuk “The 17th ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) dan The 10th ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) Plus”. Deklarasi bersama itu bernama “Jakarta Joint Declaration”.

Para menteri pertahanan sepakat memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan antar-negara anggota ASEAN dan negara ADMM plus untuk merespons secara efektif tantangan keamanan regional.

Mereka juga sepakat tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip sentralitas dan persatuan ASEAN, serta pengambilan keputusan berbasis konsensus untuk pemeliharaan perdamaian, kemakmuran, dan keamanan.

Baca juga: Kemenhan RI Jadi Ketua 17th ADMM dan 10th ADMM-Plus 2023, Berikut Rangkaian Kegiatannya

Kemudian, memperkuat kerja sama pertahanan dalam membangun ketahanan kawasan pasca-pandemi Covid-19 yang telah tercermin dalam pernyataan bersama para menteri pertahanan ASEAN tentang kerja sama pertahanan melawan wabah penyakit dan visi Phnom Penh.

“Serta mengeksplorasi kemungkinan untuk bekerja sama dengan negara-negara lain di bidang HADR (Humanitarian Assistence and Disaster Relief), pengobatan militer, energi, dan ketahanan pangan,” tulis pernyataan bersama itu.

Para menteri pertahanan juga sepakat mendukung koordinasi lintas pilar dan sektoral dengan mengeksplorasi segala kemungkinan pengembangan hubungan kerja sama di bawah tiga pilar utama (politik-keamanan; ekonomi; dan sosial budaya) ASEAN.

Dalam deklarasi bersama itu, juga disinggung soal keamanan kawasan di Laut China Selatan.

Baca juga: Indonesia Akan Jadi Tuan Rumah ADMM 2023, Menhan Prabowo Tegaskan Perdamaian untuk Kemakmuran Rakyat

“Menggarisbawahi pentingnya menjaga perdamaian kawasan, stabilitas, keselamatan, dan kebebasan navigasi di dalam dan di atas Laut China Selatan. Mengejar penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982,” tulis deklarasi bersama itu.

Para menhan juga harus mengendalikan diri dalam melakukan kegiatan yang akan memperumit atau meningkatkan perselisihan dan mempengaruhi perdamaian dan stabilitas.

Kesepakatan selanjutnya, “Menekankan kesimpulan awal dari code of conduct (COC) yang efektif dan substantif sesuai dengan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982, sembari menggarisbawahi implementasi efektif dari declaration of conduct (DOC) di Laut China Selatan secara keseluruhan, seperti kode pertemuan yang tidak direncanakan, pedoman pertemuan militer udara, pedoman interaksi maritim, insfrastruktur komunikasi”.

Para menhan juga mengakui implementasi konsesus lima poin sebagaimana yang disepakati di Phnom Penh, Kamboja, pada 11 November 2022 untuk memfasilitasi pemulihan perdamaian dan stabilitas serta transisi damai menuju keadaan normal di Myanmar.

Butir terakhir, para peserta sepakat menjadikan Laos sebagai keketuaan ASEAN 2024. Laos juga akan menjadi tuan rumah pertemuan menteri pertahanan negara-negara anggota ASEAN dan ADMM-Plus pada tahun depan.

Sementara itu, dalam sambutannya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan, pada era yang terhubung secara global saat ini, ia menyadari bahwa konflik di suatu negara juga akan berdampak ke negara-negara lain.

“Sehingga perlunya upaya bersama yang baik di tingkat lokal maupun global,” kata Prabowo.

Adapun forum The 17th ADMM dan The 10th ADMM Plus digelar pada hari ini, Rabu dan Kamis (16/11/2023).

Pada hari pertama, sejumlah menteri pertahanan dari negara ASEAN yang hadir antara lain Menteri Pertahanan Brunei Darussalam Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohammad Yossuf, Menteri Pertahanan Kamboja HE General Tea Seiha, Menteri Pertahanan Laos General Chansamone Chanyalath, Menteri Pertahanan Malaysia YB Dato' Seri Utama Haji Mohamad bin Haji Hasan.

Kemudian, Menteri Pertahanan Filipina Atty. Gilberto C. Teodoro Jr, Menteri Pertahanan Singapura Dr. Ng Eng Hen, Menteri Pertahanan Thailand Sutin Klangsang, Menteri Pertahanan Vietnam General Phan Van Giang, Menteri Pertahanan Timor Leste Donaciano Do Rosario Da Costa Gomes, dan Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn.

Pada hari kedua, Kamis besok, para menteri pertahanan dari negara mitra atau ADMM Plus akan hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com