Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional Ahli Strategi Perang

Kompas.com - 10/11/2023, 14:54 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional bersama lima sosok lainnya.

Penetapan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional sebagai Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023.

Lantas seperti apa sosok dan kisah Ratu Kalinyamat. Berikut ulasannya:

Ahli strategis perang

Ratu Kalinyamat adalah pejuang perempuan dari Jepara yang hidup pada masa awal perkembangan Islam di Nusantara.

Selama menjadi penguasa Jepara, ia dikenal sebagai seorang patriot, pemberani, dan ahli strategi perang yang berhasil membangun kekuatan maritim yang ditakuti, untuk menjaga Tanah Air dari bangsa penjajah.

Baca juga: Pesan Jokowi di Hari Pahlawan: Isi Kemerdekaan dengan Kerja Keras

Ratu Kalinyamat adalah puteri ketiga dari Sultan Trenggono (1521-1546), penguasa termasyhur Kerajaan Demak. Perjuangannya dimulai setelah terlibat dalam perang saudara di Kerajaan Demak, yang turut menuntut nyawa kakak dan suaminya.

Nama asli Retna Kencana

Tahun kelahiran dan awal kehidupan Ratu Kalinyamat tidak diketahui secara jelas. Namun yang pasti, nama asli Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana.

Ia diketahui sebagai salah satu anak Sultan Trenggono sekaligus adik dari Sunan Prawoto, Raja Demak keempat yang memerintah antara 1546-1549.

Retna Kencana menikah dengan Pangeran Hadiri atau Hadlirin, yang berasal dari luar Jawa. Setelah pindah ke Jawa dan mendirikan kampung di wilayah yang saat ini masuk Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Pangeran Hadiri dikenal sebagai Pangeran Kalinyamat.

Baca juga: Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk 6 Pejuang, Berikut Daftar Namanya

Retna Kencana dan Pangeran Kalinyamat tidak memiliki anak, tetapi mempunyai beberapa anak asuh. Salah satu anak asuhnya adalah Pangeran Arya, putra Maulana Hasanuddin, raja pertama Kesultanan Banten yang memerintah antara 1526-1570.

Perang saudara

Retna Kencana dan Pangeran Kalinyamat, yang menjabat sebagai adipati Jepara, mendatangi Sunan Kudus, setelah Sunan Prawoto terbunuh utusan Arya Penangsang, sepupunya yang menjadi adipati Jipang.

Namun, sepulang dari menemui Sunan Kudus, Pangeran Kalinyamat turut menjadi korban kekejaman Arya Penangsang, sementara Ratu Kalinyamat dapat melarikan diri.

Konflik perebutan takhta Kerajaan Demak baru berakhir setelah Arya Penangsang dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir.

Baca juga: Hari Pahlawan, Presiden Jokowi Tabur Bunga di TMP Kalibata

Sultan Hadiwijaya kemudian mendirikan Kesultanan Pajang, sedangkan Retna Kencana menggantikan peran suaminya sebagai penguasa Jepara dengan gelar Ratu Kalinyamat.

Penobatan Ratu Kalinyamat sebagai penguasa Jepara ditandai dengan sengkalan "Trus Karya Tataning Bumi" yang bertanggal 10 April 1549.

Halaman:


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com