Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsjad Rasjid Ungkap Alasan Pilih Ganjar, dari Kepribadian hingga Rekam Jejak

Kompas.com - 06/10/2023, 20:42 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden Arsjad Rasjid mengungkap alasannya memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang didukung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ada tiga alasan, pertama adalah soal kepribadian. Ini disampaikan Arsjad saat ditanya oleh anak muda yang turut serta dalam diskusi Kebangsaan Indonesia Maju bertema "Capres Pilihan NKRI" di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).

"Nah saya melihat seorang Ganjar Pranowo, pertama personality-nya, orangnya easy going, asyik, santai-santai, suka mendengar," kata Arsjad dalam diskusi itu.

Baca juga: Arsjad Rasjid Ungkap Komitmen Ganjar Terkait Banyak Tambang Ilegal di Sekitar IKN

Kepribadian Ganjar, menurut dia, juga menggambarkan pemimpin yang tegas, jujur, dan berani dalam mengambil keputusan.

Kedua, Arsjad menyebut Ganjar sosok pemimpin yang berpegang pada nilai-nilai, Bhinneka Tunggal Ika, dan tidak emosional.

"Mengapa? Keadaan geopolitik yang ada kita harus membuat keputusan jangan sampai tiba-tiba kita memutuskan untuk menyerang. Jadi harus punya ketenangan dalam membuat keputusan itu personality tadi," kata dia.

Poin ketiga, menurut Arsjad, Ganjar memiliki rekam jejak kepemimpinan atau track record yang bagus.


Dia pun menilai, Ganjar sejak masa sekolah selalu berpikir untuk bisa berkontribusi pada bangsa dan negara.

"Mas Ganjar datang dari daerah Jawa Tengah pinggiran sana. Masuk sekolah, Beliau dulu lulus pendidikan. Dari situ Beliau bekerja, habis bekerja, Beliau memikirkan ingin berkontribusi pada bangsa dan negara," ungkap Arsjad.

Baca juga: Arsjad Rasjid Umumkan 9 Nama Wakil Ketua TPN Ganjar, Ada Andi Gani sampai Ahmad Basarah

Dia mengatakan, Ganjar adalah sosok yang mulanya masuk dalam partai politik (parpol), lalu menjabat sebagai anggota DPR dan mengerti cara membuat undang-undang.

Selepas DPR, Ganjar menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

"Beliau mengerti birokrasi, Beliau membuktikan program-program yang jalan track record-nya jelas ada dan berani membuat keputusan," ucap Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com