Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Mau Cawapres Ganjar dari Kaum Agamis, Bisa Sandiaga Uno atau Mahfud

Kompas.com - 27/09/2023, 17:11 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, PPP berharap sosok yang akan ditunjuk untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo berasal dari kaum agamis.

Arsul menyebutkan, ada dua sosok dari kalangan santri yang cocok menjadi cawapres Ganjar, yakni Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

"PPP memang berharap cawapres itu yang ada irisannya dengan, katakanlah pemilik santri, kaum agamis. Siapa contohnya kalau di luar Pak Sandi? Bisa Pak Mahfud MD," ujar Arsul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

"Kalau Pak Sandi alhamdulillah hirobbil alamin. Kalaupun Pak Mahfud, alhamdulillah hirobbil alamin juga. Dengan tone dan nada yang sama," imbuhnya.

Baca juga: PPP Sebut Cawapres Ganjar Mengerucut ke 2 Nama, Siapa?

Diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri disebut telah mengantongi nama bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Saat ini, Megawati tinggal menentukan momentum yang tepat untuk mengumumkan sosok itu.

Hal ini terungkap lewat pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pada akun X (dahulu Twitter) resmi milik DPP PDI-P @PDI_Perjuangan.

"Terkait dengan siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar sudah mengalami kajian yang mendalam tinggal menunggu momentum yang tepat nantinya akan diumumkan oleh Ibu Megawati,” kata Hasto dikutip di akun X resmi milik DPP PDI-P @PDI_Perjuangan, Senin (25/9/2023).

Ditemui di tempat terpisah, Hasto mengatakan bahwa penentuan sosok bakal cawapres itu telah melalui berbagai proses.

Bahkan, Megawati telah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo sebelum memutuskan nama yang akan mendampingi Ganjar kelak.

"Ibu Mega ketika bertemu tiga jam dengan Presiden Jokowi pada saat makan pun sudah membahas berbagai opsi-opsi itu," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin.

Baca juga: Demokrat Pilih Dukung Prabowo ketimbang Ganjar, PPP: Mau Apa Lagi?

Namun demikian, ia tak merinci kapan dan di mana pertemuan itu berlangsung.

Dia hanya meminta semua pihak menantikan momentum pengumuman cawapres yang akan dilakukan Megawati.

"Karena Ibu Mega juga sudah berdialog, menerima masukan dari para ketum parpol pengusung Pak Ganjar," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah Pastikan Hadir Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Anies dan PDI-P, Dulu Berseberangan Kini Saling Lempar Sinyal Jelang Pilkada

Nasional
Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Febri Diansyah dan GM Radio Prambors Jadi Saksi di Sidang SYL Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Gula-gula' Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

[POPULER NASIONAL] "Gula-gula" Politik Anak Muda Usai Putusan MA | PDI-P Bantah Ingin Pisahkan Jokowi dan Prabowo

Nasional
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Temanya 2024

Nasional
Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Menteri LHK: RI Masih Terima Ruang Dukungan Pihak Lain untuk Turunkan Emisi Karbon

Nasional
Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Minta Jokowi Tunda RUU Polri, Koalisi Masyarakat: Isi Kontennya Berbahaya

Nasional
RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

RUU Polri Beri Polisi Wewenang Penyadapan, ELSAM: Ini Bisa Sangat Liar...

Nasional
Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Tren Ubah Aturan Hukum demi Menjaga Kekuasaan Diprediksi Bakal Terulang

Nasional
Putusan MA Dianggap 'Deal' Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Putusan MA Dianggap "Deal" Agenda Politik Jokowi Jelang Akhir Jabatan

Nasional
Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Aturan Pengawasan PPNS di RUU Polri Dianggap Hambat Kerja Penyidik KPK hingga Kejagung

Nasional
Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Tangkap Buron Paling Dicari Thailand, Polri Minta Timbal Balik Dibantu Ringkus Fredy Pratama

Nasional
Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Buron Paling Dicari, Chaowalit Thongduang, Bikin Rakyat Thailand Tak Percaya Polisi

Nasional
Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Pilih Kabur ke Aceh, Chaowalit Buron Nomor 1 Thailand Merasa Mirip Orang Indonesia

Nasional
37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

37 Warga Makassar yang Ditangkap karena Visa Haji Palsu Ditahan, 3 Diperiksa Kejaksaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com