Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Gabung KIM, PAN Bicara Klaim Wakili Wajah Keberagaman Indonesia

Kompas.com - 18/09/2023, 16:42 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengeklaim bergabungnya Partai Demokrat ini semakin melengkapi keberagaman dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Sekjen PAN ini juga menyambut hangat bergabungnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Maju.

"Koalisi Indonesia Maju mewakili wajah keberagaman masyarakat Indonesia. Perpaduan antara partai nasionalis-religius dengan berbagai latar belakang agama, suku dan profesi. Inilah wajah Indonesia yang bhineka," kata Eddy dalam keterangannya seperti dikutip, Senin (18/9/2023).

Pimpinan Komisi VII DPR RI ini menekankan PAN akan terus memastikan agar calon presiden (capres) yang diusung KIM, Prabowo Subianto dan partai koalisinya akan menghadirkan kebijakan yang inklusif sebagai upaya merekat keberagaman.

Baca juga: Demokrat: AHY Pamit ke Puan Sebelum Dukung Prabowo, Minta Maaf Tak Bisa Bersama

"Koalisi Indonesia Maju memaknai keberagaman sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Karena itu kami di PAN akan memastikan Koalisi Indonesia Maju tidak eksklusif dan tidak mengusung politik identitas," ungkap dia.

Secara khusus, Eddy menyampaikan bahwa kampanye pemenangan Koalisi Indonesia Maju akan mengusung ide-ide dan gagasan terbaik serta mendengarkan masukan tokoh-tokoh berpengalaman.

Lebih lanjut, Eddy menyebutkan dalam Koalisi Indonesia Maju juga diisi tiga ketua umum (ketum) partai politik (parpol) yang akan meneruskan program pembangunan yang digagas Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun ketiga ketum parpol itu adalah Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjabat Menteri Pertahanan, Ketum Partai PAN Zulkifli Hasan menjabat Menteri Perdagangan, dan Ketum Partai Golkar menjabat Menteri Koordinator Perekonomian.

Baca juga: Demokrat: AHY Pamit ke Puan Sebelum Dukung Prabowo, Minta Maaf Tak Bisa Bersama

"Ada tiga Ketua Umum Parpol yang juga Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang akan meneruskan akselerasi program pembangunan yang telah digagas pak Jokowi selama ini," katanya.

Eddy menambahkan, dengan bergabungnya Partai Demokrat, KIM juga memiliki Presiden Ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga bisa semakin memperkaya gagasan tentang arah Indonesia ke depan.

"Ada Pak SBY presiden 2 periode yang tentu akan memperkaya narasi koalisi tentang arah Indonesia ke depan. Tentu Pak Prabowo dengan latar belakang dan pengalamannya yang luas juga akan hadir dengan gagasan terbaik," ucap dia.

Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini juga menegaskan PAN akan hadir untuk membuat ide dan gagasan politik yang mempersatukan bangsa Indonesia.

"Sesuai apa yang sudah diinisiasi oleh PAN, Insya Allah kami akan hadir dengan politik gagasan, bukan politik yang memecah belah dan saling menjatuhkan," tutupnya.

Diketahui, informasi soal bergabungnya Demokrat ke dalam KIM diperkuat dengan kehadiran Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY ke kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (17/9/2023) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com