Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Bongkar Kenapa Bisa Cak Imin Tiba-tiba Muncul Jadi Bakal Cawapres Anies

Kompas.com - 04/09/2023, 15:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni membongkar alasan kenapa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bisa tiba-tiba muncul menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Mulanya, Sahroni mengatakan, Anies mengembalikan kewenangan penetapan bakal cawapres ke masing-masing ketua umum (ketum) partai politik di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Maka dari itu, nama Cak Imin bisa tiba-tiba muncul lantaran penetapan bakal cawapres tidak sepenuhnya di tangan Anies lagi.

"Kan tadinya semua persetujuan kembali ke pilihan Anies sendiri. Tapi setelah itu Anies menyampaikan ke semua ketua umum bahwa dikembalikan kewenangan itu kepada ketum partai masing-masing. Makanya akhirnya kenapa tiba-tiba Cak Imin muncul dalam perhelatan ini," ujar Sahroni saat ditemui di Gedung DPR, Senin (4/9/2023).

Baca juga: PKB Klaim Banyak Kiai hingga Masyayikh Back Up Cak Imin pada Pilpres 2024

Sahroni menjelaskan, usai nama Cak Imin muncul, pasangan Anies-Cak Imin pun langsung dideklarasikan pada 2 September 2023 kemarin.

Selain itu, kata Sahroni, Cak Imin juga kebetulan sudah mundur dari koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya itu tadi, kebetulan Cak Imin mundur dari KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya)," ucapnya.

Sementara itu, Sahroni mengingatkan bahwa tokoh-tokoh yang terjun ke dalam politik tidak boleh sakit hati, dendam, dan baper jika harapannya gagal terwujud.

Baca juga: Cerita di Balik Manuver Surya Paloh Tinggalkan AHY dan Pasangkan Anies-Cak Imin

Menurutnya, jika seseorang belum saatnya terpilih menjadi bakal cawapres maka memang takdirnya begitu.

"Misalnya terlalu berharap nih, 'Gue mau jadi cawapres nih', sudah gembar-gembor sudah confident, segala macam. Ya tapi memang garis tangannya belum, ya itulah," imbuh Sahroni.

Sebagai informasi, Anies dan Cak Imin telah resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal capres-cawapres untuk Pilpres 2024 pada Sabtu, 2 September lalu.

Sebelum deklarasi, Demokrat resmi memberikan pernyataan keluar dari koalisi pengusung Anies, yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan, sejak Jumat (1/9/2023) melalui sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca juga: Nasdem-PKB Deklarasikan Anies-Muhaimin, PBNU Tegaskan Tak Dukung Siapapun Pada Pilpres 2024

Atas deklarasi itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.

Padahal, sebelumnya diklaim telah ada kesepakatan mengenai duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden.

SBY mengaku tidak pernah menyangka peristiwa ini akan terjadi. Ia mengakui partainya keliru melangkah dengan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com