Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Pernyataan SBY soal Dugaan Ajak Demokrat Bentuk Koalisi Baru, Sandiaga: Saya Belum Dengar

Kompas.com - 02/09/2023, 07:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal ada menteri di kabinet Presiden Joko Widodo yang aktif mengajak Partai Demokrat membentuk poros baru.

Pernyataan SBY tersebut disampaikan pada Jumat (1/9/2023) di Cikeas, Jawa Barat.

Meski SBY tidak mengungkap ciri menteri yang dimaksud, tetapi ada dugaan hal itu mengarah kepada sosok Sandiaga Uno.

"Saya belum mendengar (pernyataan SBY). Tapi waktu lagi live (keterangan pers SBY), saya sempat lihat di awal Pak SBY yang menyampaikan beberapa perkembangan," ujar Sandiaga kepada wartawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jumat malam.

Baca juga: SBY Ungkap Ada Menteri Jokowi Ajak Demokrat Koalisi dengan PKS-PPP, Sebut Pak Lurah Sudah Tahu

"Dan tentunya kita sangat hormati Pak SBY. Tapi yang statement yang itu (menteri Jokowi terlibat aktif), saya belum dapat update karena saya di menit ke 20, 25 di pernyataan tersebut saya harus ada tugas lain," lanjutnya.

Sandiaga meminta media bersabar, sebab dirinya akan melihat kembali video isi pernyataan SBY.

"Saya cek nanti sama teman-teman di PPP apa yang disampaikan oleh beliau (SBY)," ungkapnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah benar selama ini dirinya pernah mengajak Partai Demokrat membentuk poros baru, Sandiaga tidak menjawab secara tegas.

Dia hanya menjelaskan soal membangun Indonesia secara bersama-sama.

"Saya sudah sampaikan bahwa secara terbuka kepada teman-taman pers bahwa kita membangun negeri ini harus bersama-sama, dan kita berencana untuk berbicara dengan partai-partai lain," kata Sandiaga.

Baca juga: Pidato SBY dalam Rapat Majelis Tinggi Demokrat Terkait Manuver Nasdem dan Anies Baswedan

"Termasuk (berkomunikasi dengan) Demokrat, Mas AHY dan juga beberapa partai lainnya yang memang sudah sempat berhubungan tapi belum ada follow up-nya," lanjutnya.

Menurut Menteri Pariwisata dan Perekonomian Kreatif (Menparekraf) itu, dalam beberapa pekan ke depan komunikasi dengan partai-partai akan dilakukan.

Komunikasi yang dimaksudnya dalam artian kerja sama politik dengan koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres).

"Dalam beberapa minggu ke depan ini akan kita coba buka komunikasi tentunya dalam bingkai kerja sama politik yang telah kita tandatangani dengan PDI Perjuangan bahwa kita sudah menetapkan calon presidennya Ganjar Pranowo. Kita ingin mengajak pihak-pihak lain ikut berjuang bersama," jelasnya.

Baca juga: Namanya Terkuat Kedua sebagai Cawapres Ganjar Versi LSI, Sandiaga Uno Optimistis

Sementara itu, dengan Partai Demokrat Sandiaga mengaku belum ada rencana pembicaraan lagi dalam waktu dekat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com