Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Duga Anies Temui Tiga Pemimpin Parpol Koalisi untuk Finalisasi Pengumuman Cawapres

Kompas.com - 28/08/2023, 14:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, kunjungan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan ke tiga pemimpin partai politik Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) membawa misi finalisasi pengumuman calon wakil presiden (cawapres).

Adapun Anies berkunjung ke Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada Kamis (24/8/2023), kemudian Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Jumat (25/8/2023), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri pada Sabtu (26/8/2023).

"Besar kemungkinan, rangkaian pertemuan maraton antara Anies dan para veto players di Nasdem, Demokrat dan PKS itu untuk finalisasi proses negosiasi politik terkait penentuan cawapres dan skema deklarasi untuk mempercepat pembentukan infrastruktur pemenangan," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Militansi Simpatisan Anies Baswedan Paling Tinggi

Terkini, Anies juga berkunjung ke acara pagelaran wayang kulit yang digelar DPP PKS pada Minggu (27/8/2023) malam. Dalam acara itu turut hadir Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.

Umam juga menyoroti pertemuan Anies dengan pimpinan PKS itu bertujuan menyolidkan langkah KPP. Silaturahmi dan kunjungan ke mereka, menurut Umam, memang harus dilakukan Anies.

"Langkah Anies itu penting dilakukan untuk menghindari potensi deadlock," jelasnya.

Selain itu, maraton Anies diperlukan untuk menetralisir manuver elemen eksternal koalisi, seperti, munculnya wacana penggabungan Sandiaga Uno dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres 2024.

"(Maraton Anies) untuk menetralisir manuver elemen eksternal koalisi yang belakangan ini cukup intens merayu dan menggoyang soliditas koalisi perubahan lewat beragam tawaran-tawaran politik menarik, namun juga spekulatif," imbuh dia.

Baca juga: Saat Anies Enggan Komentari Munculnya Wacana Sandiaga-AHY

Umam melanjutkan, jika KPP masih ingin tampil kompetitif, maka Anies harus lebih agresif dan berani memecah kebekuan dalam koalisinya. Jika Anies tetap diam, Umam menilai, bisa saja mantan Gubernur DKI Jakarta itu kehilangan momentum Pilpres 2024.

"Sebab, pasca bergabungnya Golkar dan PAN ke kubu Prabowo, konfigurasi Parpol pembentuk poros koalisi saat ini sudah fase final. Tidak ada lagi yang perlu ditunggu," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Anies mengungkap isi pertemuannya dengan tiga pemimpin parpol KPP itu.

Anies menegaskan, KPP memiliki arah perjuangan dan strategi yang sama untuk menghadapi Pilpres 2024.

"Menegaskan bahwa arah kita sama, strategi kita sama," ujar Anies usai bertemu dengan Salim Segaf Al Jufri di kediamannya di Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu.

"Kemudian juga bagaimana kita mulai membagi tugas, tanggung jawab, supaya rencana perjalanan ke depan bisa diemban dengan baik. Jadi kebersamaan itulah yang jadi topik utamanya," lanjutnya.

Baca juga: NasDem dan PKS Sepakat Tak Persoalkan Waktu Pengumuman Cawapres Anies

Adapun AHY usai mendampingi Anies di acara wayang kulit PKS, semalam, mengaku sudah mengetahui siapa cawapres KPP. Namun, ia enggan membocorkannya dan menyerahkan hal itu ditanyakan pada Anies.

"Sudah tahu (cawapres Anies)," kata AHY ditemui di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

TNI Siap Dikirim ke Gaza untuk Operasi Perdamaian

Nasional
Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Istri Terima Uang Rp 30 Juta Per Bulan dari Kementan, SYL: Ada Kegiatan Dharma Wanita

Nasional
PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

PN Jakpus Tak Berwenang Adili Gugatan soal Pencalonan Gibran, Pengacara Jokowi: Tak Terbukti Lawan Hukum

Nasional
Hasto Curiga Ada 'Orderan' di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Hasto Curiga Ada "Orderan" di Balik Pemanggilannya ke Polda Metro Jaya

Nasional
Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Kata PP Muhammadiyah soal Jokowi Beri Izin Usaha Tambang untuk Ormas

Nasional
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi: Pembangunan IKN Terus Lanjut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com