Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": Sosok Capres dan Cawapres Jadi Pertimbangan Utama Pemilih pada Pilpres 2024

Kompas.com - 23/08/2023, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) sama-sama dipertimbangkan oleh pemilih dalam menentukan pilihan terhadap calon pemimpin.

Lewat survei terbarunya, Litbang Kompas bertanya ke responden, dalam memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden, sosok mana yang lebih jadi pertimbangan utama.

Hasilnya, mayoritas atau 60,6 persen responden mempertimbangkan sosok presiden dan wakil presiden.

Baca juga: Serangan Bertubi-tubi untuk Prabowo Lewat Gugatan Syarat Capres ke MK

Lalu, ada 29,3 persen responden yang hanya mempertimbangkan sosok presiden. Kemudian, 3,3 persen responden mengaku hanya melihat sosok wakil presiden.

Sisanya, sebanyak 6,8 persen responden menyatakan tidak tahu.

Survei yang sama juga memetakan elektabilitas tiga bakal capres Pemilu 2024 yakni bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat. Sementara, elektabilitas Anies terpaut jauh di urutan belakang.

Baca juga: Sesalkan Jaksa Agung dan Mahfud, ICW: Pernyataan soal Tunda Periksa Capres-Caleg Menyesatkan

Menurut survei, Ganjar unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama. Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.

“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Selasa (22/8/2023).

Survei juga merekam elektabilitas sejumlah tokoh yang disebut-sebut potensial menjadi cawapres. Ada tiga nama yang elektabilitasnya berada di papan atas.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin klasemen cawapres dengan elektabilitas 8,4 persen.

Posisi Emil unggul tipis dibandingkan dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno yang elektabilitasnya 8,2 persen.

Namun demikian, angka elektoral Sandiaga masih berada di atas Menteri BUMN Erick Thohir. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mencatatkan angka elektoral sebesar 8,0 persen.

Selain ketiga sosok tersebut, ada sejumlah nama lain yang elektabilitasnya di bursa cawapres menempati papan tengah, di antaranya Anies Baswedan (5,7 persen), Ganjar Pranowo (5,4 persen), lalu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (5,1 persen).

Ada pula sosok Menko Polhukam Mahfud MD (3,7 persen), mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (2,6 persen), dan Prabowo Subianto (2,2 persen).

Baca juga: Kejagung Tunda Periksa Capres dkk hingga Pemilu Selesai, Anggota DPR: Hindari Politisasi Kasus

Adapun survei ini digelar selama 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.

Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. Survei sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com