JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan PDI Perjuangan (PDI-P) dengan salah satu kadernya, Budiman Sudjatmiko berada di titik nadir.
Merenggangnya hubungan PDI-P dan Budiman kian memuncak setelah aktivis Reformasi ini secara terbuka mendukung sekaligus mendeklarasikan relawan untuk Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.
Nasib Budiman di PDI-P pun tinggal menunggu waktu. Partai besutan Megawati Soekarnoputri ini telah mengultimatum supaya Budiman mengundurkan diri dari PDI-P.
Jika opsi pertama tak segera dijalankan oleh Budiman, PDI-P dipastikan akan mengambil langkah tegas berupa pemecatan Budiman sebagai kader partai.
Di sisi lain, dukungan Budiman terhadap Prabowo dinilai sebagai salah satu sinyal bahwa PDI-P sedang tidak baik-baik saja. Langkah evaluasi pun diperlukan guna membenahi soliditas di internal partai.
Kedekatan Budiman dan Prabowo berawal dari pertemuan keduanya pada pertengahan Juli lalu.
Budiman mengunjungi Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (19/7/2023) malam. Usai pertemuan ini, Budiman mengaku memiliki kecocokan dengan Prabowo.
Baca juga: [GELITIK NASIONAL] Budiman Sudjatmiko dan PDI-P di Persimpangan Jalan
Sebulan berikutnya, Budiman secara terbuka mendukung sekaligus mendeklarasikan relawan bernama Prabowo-Budiman Bersatu atau Prabu.
Dalam deklarasi yang berlangsung di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023), turut dihadiri Prabowo.
Budiman mengaku, pada era pra-Reformasi, dirinya dan Prabowo berada di poros berbeda. Saat itu, Budiman merupakan seorang aktivis, sedangkan Prabowo masih menjadi prajurit TNI.
Namun, kata Budiman, setelah membaca buku Paradoks Indonesia yang ditulis Prabowo, pandangannya berubah.
Baca juga: Sebut Budiman Sudjatmiko Lupa Sejarah, Mantan Aktivis 98: Padahal, Prabowo Sudah Akui Menculik
Menurutnya, Prabowo punya semangat yang sama dengan para aktivis. Oleh karenanya, Budiman menyatakan dirinya berani mengambil resiko untuk mendukung Prabowo menjadi presiden.
Budiman pun percaya Prabowo mampu melanjutkan tongkat kepemimpinan Indonesia.
"Tolong Pak Prabowo majukan kesejahteraan umum dengan mengembangkan koperasi, desa dan jaminan sosial untuk rakyat Indonesia," kata dia.
Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Wanto mengecam langkah Budiman mendukung Prabowo.