JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja meminta para bakal calon presiden untuk berhati-hati dalam melakikan sosialisasi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ia mengatakan, sosialisasi hendaknya diikuti oleh masyarakat yang punya hak memilih, yakni berusia minimal 17 tahun pada saat hari pencoblosan.
"Kami wanti-wanti kepada semua calon presiden agar berhati-hati dalam melakukan sosialisasi, toh usia pemilih itu 17 tahun, harus dipastikan ya ketika sosialisasi ya teman-teman 17 tahun atau berptensi menjadi 17 tahun pada Februari 2024," kata Bagja di Hotel Pullman, Jakarta, Sabtu (19/8/2023).
Hal ini ia sampaikan merespons acara sosialisasi bakal calon presiden Anies Baswedan yang melibatkan seorang murid kelas 3 sekolah dasar (SD) pada Sabtu pagi tadi.
Dalam acara itu, anak berinisial SA itu didaulat membacakan puisi yang isinya mendoakan Anies terpilih sebagai presiden.
Namun demikian, Bagja menekankan, imbauannya di atas itu tidak hanya ditujukan bagi Anies, melainkan juga Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang juga berstatus sebagai bacapres.
Baca juga: Anak Kelas 3 SD Bacakan Puisi di Acara Politik, Berharap Anies Jadi Presiden
Terkait peristiwa yang terjadi di acara sosialisasi Anies, Bagja enggan mengambil kesimpulan terburu-buru.
"Itu nanti kita lihat dulu laporan dari bawah, kita tidak bisa langsung komentar benar apa tidak gitu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.