JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo mengaku sempat ragu dengan sikap politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko yang ingin mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia tak ingin, Prabowo kembali dibohongi seperti dalam perkara yang terjadi pada Ratna Sarumpaet pada 2018.
“Saya yang bawa (Budiman) ke Pak Prabowo, karena waktu itu saya dengar Pak Budiman mau dukung Pak Prabowo. Saya ragu-ragu apakah ini benar atau tidak. Aduh jangan-jangan ada hoaks. Saya ingat hoaks yang namanya Ratna Sarumpaet,” ujar Hashim saat memberikan pembekalan dan konsolidasi relawan Prabowo secara daring, Kamis (10/8/2023).
Baca juga: Hashim Yakin Budiman Sudjatmiko Ikhlas Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Ia mengungkapkan, sampai saat ini, Prabowo masih kecewa karena dibohongi oleh Ratna yang mengaku dipukul oleh orang tak dikenal di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada September 2018.
“Saya bisa katakan, saya saksi hidup Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu dan Pak Prabowo sampai sekarang menyesal,” tutur dia.
Namun demikian, Hashim mengungkapkan, kecurigaannya terhadap Budiman sirna setelah berdiskusi selama 2 jam.
Ia melihat, mantan aktivis reformasi itu benar-benar ingin memberikan dukungan agar Prabowo bisa menjadi presiden.
“Menurut dia (Budiman) untuk saat ini, masa depan yang akan sangat rentan dan rawan, dan penuh bahaya untuk bangsa Indonesia dia berkesimpulan, Prabowo adalah pemimpin yang tepat. Capres yang tepat dibandingkan yang lain-lain, kata dia,” imbuhnya.
Baca juga: PDI-P Tak Sanksi Budiman Sudjatmiko yang Temui Prabowo Subianto
Diketahui meski tak dijatuhi sanksi, namun Budiman sudah mendapatkan peringatan dari DPP PDI-P setelah menemui Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, 18 Juli 2023.
Budiman mengatakan, punya kecocokan dengan Prabowo dan tak khawatir jika akhirnya kunjungannya itu bakal berujung pada pemanggilan, bahkan pemecatannya sebagai kader partai banteng.
Budiman juga tidak memberitahu pengurus DPP PDI-P saat menemui Prabowo selama dua jam itu. Ia mengatakan, kedatangannya untuk memperjuangkan agar kelompok nasionalis bersatu dan tidak terpecah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.