ZAMAN tidak pernah berhenti, selalu bergegas. Adakalanya ia berlari. Maka bangsa yang tidak mau ketinggalan zaman, bagaimanapun, harus memadukan, mengindentifasikan dirinya maju --modern. Termasuk dalam hal kemajuan alat utama sistem senjata (alutsista) harus lebih modern.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengumumkan keputusan penting dalam upaya meningkatkan kemampuan pertahanan negara.
Ia telah mengeluarkan perintah kepada kepala staf tiga matra (darat, laut, dan udara) untuk memberikan prioritas pada modernisasi alutsista.
Hal ini disampaikan Laksamana TNI Yudo pada acara peluncuran buku berjudul "Perang Rusia Vs Ukraina: Perspektif Intelijen Strategis Februari-September 2022," yang merupakan karya dari Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, tanggal 25 Juli 2023.
Tindakan Panglima TNI untuk memprioritaskan modernisasi alutsista menunjukkan komitmen kuat dari pihak militer untuk menghadapi potensi ancaman dan tantangan ke depan.
Dalam konteks perkembangan geopolitik yang dinamis, langkah ini dianggap strategis guna memperkuat pertahanan negara dan melindungi kepentingan nasional.
Alutsista modern dan canggih menjadi kunci memastikan TNI siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin muncul pada masa depan.
Melalui perintah ini, Laksamana Yudo Margono menegaskan komitmen TNI untuk terus meningkatkan kapabilitasnya agar dapat menjalankan tugas pertahanan negara secara efektif dan efisien.
Modernisasi alutsista tidak hanya memperkuat daya tembak dan mobilitas TNI, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.
Diharapkan dengan langkah ini, TNI dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam menjaga perdamaian regional dan global.
Dengan ini memperjelas bahwa pengembangan dan modernisasi alutsista memainkan peran krusial –demi mengamankan kepentingan negara dalam konteks geopolitik.
Terlebih dewasa ini, era globalisasi persaingan semakin ketat, negara-negara fokus memperkuat kemampuan pertahanan mereka untuk menjaga kedaulatan wilayah dan menghadapi berbagai ancaman potensial.
Oleh karenanya, modernisasi alutsista memiliki dampak signifikan dalam perspektif geopolitik, termasuk pada stabilitas regional, interaksi antarnegara, dan kepentingan nasional.
Bersamaan pula Indonesia memfokuskan modernisasi alutsista pada perkembangan militer berbasis teknologi.
Sebutlah di antaranya yang telah terjadi adalah Leopard 2RI, Helikopter AH-64 Apache, KRI Ardadedali (404), pesawat tempur Su-30, maupun rudal MM40 Exocet dan rudal NASAMS.