Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dorongan Munaslub, Jusuf Kalla Minta Golkar Bersatu

Kompas.com - 31/07/2023, 13:55 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla meminta semua elemen partai beringin bersatu. Menurutnya, saat ini internal Golkar mesti solid untuk menghadapi Pemilu 2024 yang tidak lama lagi akan dilangsungkan.

“Bersatulah dalam situasi yang krisis ini. Artinya waktu yang lebih singkat, bagaimana bisa menang kalau pecah gitu,” ujar Kalla ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu meminta seluruh pihak menghormati dan memberikan kepercayaan kepada Airlangga.

Baca juga: Jusuf Kalla Bilang Jadi Ketua Umum Golkar Butuh Modal Rp 500 Miliar-Rp 600 Miliar

 

Musyawarah Nasional (Munas) Golkar 2019 telah memberikan mandat penuh kepada Airlangga dalam menentukan bakal calon presiden (bacapres) maupun bakal calon wakil presiden (bacawapres).

“Berikanlah (kepercayaan) karena Airlangga sudah diberikan mandat. Jangan Golkar dilibatkan situasi yang sulit, jadi siapapun harus memahami itu,” sebut dia.

Oleh karena itu, ia menambahkan, saat ini yang dibutuhkan adalah soliditas kader baik yang duduk di eksekutif maupun legislatif.

Sebab, ia merasa, partai yang solid pun belum tentu bisa memenangkan Pemilu 2024, apalagi yang tidak. Oleh karenanya, ia tak sepakat dengan wacana melengserkan Airlangga lewat musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

“Saya sangat tidak setuju (munaslub), karena itu akan lebih menurunkan marwahnya Golkar,” imbuh dia.

Adapun sejumlah politikus senior Golkar seperti Ridwan Hisjam, Lawrence TP Siburian dan Idrus Marham terus mendorong diselenggarakannya munaslub untuk melengserkan Airlangga.

Baca juga: DPD Golkar Se-Indonesia Tolak Munaslub Pencopotan Airlangga Hartarto dari Kursi Ketum

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat menyatakan kesanggupannya untuk menjadi ketua umum Partai Golkar.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo yang sempat hampir menjadi pesaing Airlangga dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar menunjukan penolakan atas dorongan munaslub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat sebelum Megawati Ambil Keputusan

Bantah Tak Solid, Elite PDI-P Sebut Semua Kader Boleh Berpendapat sebelum Megawati Ambil Keputusan

Nasional
BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindak Lanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

Nasional
PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

Nasional
Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

Nasional
PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

Nasional
Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak pada Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

Nasional
Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Pertahanan Udara WWF Ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

Nasional
Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, Termasuk Umrah, Bayar Kiai, dan “Service Mercy”

Nasional
Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL Saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com