Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ermaya
Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI

Dewan Pakar Bidang Geopolitik dan Geostrategi BPIP RI.

Pertahanan dan Alutsista Dalam Konteks Geostrategi

Kompas.com - 15/07/2023, 09:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kepuasan dan kegembiraan terkait perkembangan industri pertahanan di Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 10 Juli 2023.

Laporan ini terkait langkah Indonesia membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 yang sebelumnya digunakan oleh Qatar, pada Rabu, 14 Juni 2023.

Kesepakatan pembelian jet tempur bekas ini terdiri dari sembilan jet tempur kursi tunggal dan tiga jet tempur kursi ganda, dengan total biaya sekitar 800 juta dollar AS atau setara dengan Rp 12 triliun.

Pembelian 12 jet tempur tersebut dan pengadaan lainnya menegaskan bahwa Kementerian Pertahanan memiliki anggaran pengadaan terbesar hingga pertengahan tahun 2023.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan kerja dengan Badan Anggaran DPR pada Selasa, 11 Juli 2023, terungkap bahwa dari total pengeluaran barang dalam semester pertama tahun 2023 sebesar Rp 147,4 triliun, yang mengalami pertumbuhan 2 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp 144,6 triliun, Kementerian Pertahanan mengalokasikan Rp 21,5 triliun untuk pemeliharaan dan perawatan barang milik negara (BMN) di darat, laut, dan udara, serta peralatan pertahanan dan layanan kesehatan.

Laporan itu sebaiknya tidak melulu ditilik dan ditelisik dalam spektrum penggelontoran duit, tapi lebih dalam dengan meninjau aspek dan prospek geostrategi pertahanan.

Indonesia telah lama berusaha keras untuk mengganti armada udaranya yang sudah tua, yang meliputi pesawat F-16 buatan Amerika Serikat (AS) dan pesawat jet Sukhoi Su-27, serta Su-30 buatan Rusia.

Pada 2017, Indonesia telah mengumumkan rencana pembelian 11 pesawat jet Su-35 dari Rusia, yang dibayarkan dengan uang tunai dan komoditas Indonesia.

Namun Kemenhan RI mengatakan bahwa rencana itu terhambat sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Rusia.

Tentu saja semua itu bukan sekadar cukilan sejarah, bukan pula semacam literasi negera membeli persenjataan. Melainkan penegasan bahwa alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) adalah pertahanan bangsa yang sangat penting dalam konteks geostrategi dan geopolitik.

Tambahan pula geostrategi dan geopolitik Indonesia mengacu pada pemahaman tentang hubungan antara geografi, kekuatan militer, dan politik dalam konteks keamanan dan kepentingan nasional.

Oleh karena itu, dari perspektif geostrategi, peralatan pertahanan Indonesia tidak mengabaikan kondisi geografis dalam mengembangkan strategi pertahanan yang efektif.

Hal ini melibatkan pemahaman tentang ancaman, sumber daya, rute komunikasi, dan kapabilitas militer di wilayah tersebut.

Dalam hal ini, geostrategi berfokus pada penggunaan sumber daya militer dan sistem pertahanan untuk melindungi kepentingan nasional.

Sementara itu, geopolitik memainkan peran penting dalam penentuan alutsista pertahanan, tidak lain mencakup hubungan politik, ekonomi, dan keamanan antarnegara di dalam suatu wilayah atau global.

Persaingan dan kepentingan geopolitik dapat memengaruhi kebutuhan alutsista dan strategi pertahanan negara.

Selain itu, geopolitik juga dapat memengaruhi pilihan aliansi dan kerjasama pertahanan suatu negara.

Negara dapat memilih untuk mengembangkan alutsista yang kompatibel dengan aliansi pertahanan regional dengan negara-negara mitra strategisnya.

Dari sini kemudian kerjasama dalam pengembangan dan produksi alutsista untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan, serta mengurangi ketergantungan pada impor senjata dari negara lain.

Alusista Indonesia Canggih

Peralatan pertahanan mencakup semua peralatan militer yang digunakan untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Oleh karena itu, komponen penting dari pertahanan melibatkan upaya yang sungguh-sungguh.

Terutama dalam era globalisasi dan ancaman yang berkembang, keberadaan peralatan pertahanan yang modern, tangguh, dan efektif menjadi kewajiban Indonesia dalam menjaga stabilitas dan keamanan.

Upaya ini telah membuahkan hasil, yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang memiliki peralatan pertahanan canggih dan terkini.

Di antaranya, dalam matra udara, Indonesia memiliki jet tempur F-16 Fighting Falcon yang canggih dengan avionik dan sistem senjata modern.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com