JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman mengatakan pihaknya tak ingin terjebak dengan penafsiran tertentu soal dukungan Presiden Joko Widodo pada bakal calon presiden (bacapres) tertentu.
Ia menekankan, PSI baru akan menentukan dukungan setelah berkomunikasi secara langsung dengan Jokowi.
“Kami masih menunggu Pak Jokowi, once Pak Jokowi memberikan sinyal yang jelas kami akan bahas di partai dan kami akan deklarasi,” ujar Andy dihubungi Kompas.com, Jumat (7/7/2023).
“Pasti (sinyal Jokowi) itu hasil dari komunikasi, bukan dari tafsir ya. Kalau tafsir kan (bisa) bermacam-macam,” sambung dia.
Baca juga: Kaesang Pangarep Diprediksi Gabung PSI Bukan PDI-P, Kenapa?
Menurut Andy, sikap Jokowi yang tampak menunjukan kedekatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bukan sinyal yang kuat.
Maka, saat ini pihaknya masih terus menunggu sembari berjuang menyusun berbagai strategi dan upaya untuk memenangkan pemilihan legislatif (pileg). Sebab, PSI ingin menjadi partai politik (parpol) untuk mendapatkan kursi DPR RI.
“Kita juga enggak mau buru-buru dan sekali lagi, fokus kami menangkan PSI. (Urusan dukungan calon) presiden, kita akan nunggu Pak Jokowi. Kami percayalah kalau pilihannya Pak Jokowi enggak akan menyesatkan Indonesia,” tuturnya.
Baca juga: PSI Anggap Kedekatan Jokowi dengan Prabowo Belum Jadi Sinyal Dukungan
PSI sempat menyatakan mendukung Ganjar Pranowo untuk mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama putri mendiang Presiden ke 4 RI, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid.
Namun, sampai saat ini PSI belum melakukan komunikasi secara formal dengan parpol Ganjar, PDI-P.
Padahal, partai banteng itu sudah membentuk kerja sama politik dengan Partai Persatuaan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Perindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.