Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pernikahan Dini Wajib Dihindari, Ma'ruf Amin: Ini Omongan Kiai, Bukan Wapres

Kompas.com - 06/07/2023, 17:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, agama Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghindari pernikahan dini karena lebih banyak bahaya ketimbang manfaatnya.

Hal ini ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 Tahun 2023 di Kantor Bupati Banyuasin, Kamis (6/7/2023).

"Wajib hukumnya kita menghindari pernikahan dini buat anak-anak kita. Ini saya ngomong kiainya ini, bukan wakil presidennya ini, tadi wakil presidennya, sekarang kiainya," kata Ma'ruf, Kamis.

Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu menduga, salah satu faktor tingginya angka pernikahan dini di Indonesia adalah anggapan bahwa hal itu tidak dilarang oleh agama Islam.

Baca juga: Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri Tingkatkan Risiko Depresi

Padahal, kata Ma'ruf, pernikahan di bawah umur memiliki banyak mudarat atau bahaya, salah satunya adalah menyebabkan stunting.

Sementara, agama Islam mengajarkan bahwa setiap hal yang berbahaya wajib untuk dihindari.

"Nabi sendiri mengatakan, jangan membahayakan diri sendiri, jamgan membahayakan 9rang lain. Dan setiap bahaya harus dihindari, harus dihilangkan, harus ditangkal," kata Ma'ruf.

Ia melanjutkan, ada pendapat yang meyatakan bahwa hal-hal yang diduga dapat menyebabkan bahaya mesti dihindari.

Baca juga: Pernikahan Dini yang Tidak Dinantikan

Sedangkan, menurut Ma'ruf, pernikahan dini sudah jelas-jelas dapat mendatangkan bahaya.

"Pernikahan dini sangat bahaya, wajib dihindari. Dan itu juga tidak membawa keluarga menjadi keluarga maslahat. Padahal yang kita inginkan keluarga sejahtera, keluarga yang maslahat," ujar dia.

Mengutip situs Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, data pengadilan agama atas permohonan dispensasi perkawinan usia anak menunjukkan, tahun 2021 tercatat 65 ribu kasus dan tahun 2022 tercatat 55 ribu pengajuan.

Pengajuan permohonan menikah pada usia anak lebih banyak disebabkan oleh faktor pemohon perempuan sudah hamil terlebih dahulu dan faktor dorongan dari orangtua yang menginginkan anak mereka segera menikah karena sudah memiliki teman dekat/pacaran..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com