Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Siagakan Posko "Public Safety Center" untuk Gempa Bantul, Catat Nomornya

Kompas.com - 01/07/2023, 15:07 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan menyiagakan posko public safety health untuk korban gempa di Bantul, Yogyakarta.

Dilansir siaran pers Kementerian Kesehatan pada Sabtu (1/7/2023), posko public safety center (PSC) dapat dihubungi di nomor 119, (0274) 2924233, dan WhatsApp 08112837505.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyiagakan tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan terdekat dengan wilayah gempa Bantul.

Saat ini, jumlah obat dan sarana alat kesehatan lainnya masih cukup.

Tenaga cadangan kesehatan (TCK)-emergency medical team (EMT) sudah siap diterjunkan ke lokasi gempa jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Baca juga: Gempa Bantul, 111 Rumah dan 14 Fasilitas Umum di Wonogiri Rusak

Di sisi lain, masyarakat diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Kemudian, masyarakat juga diminta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal masing-masing cukup tahan gempa atau tidak.

Selain itu, masyarakat diminta memeriksa kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Adapun gempa magnitudo 6 mengguncang Yogyakarta pada Jumat (30/7/2023) malam.

Awalnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan magnitudo gempa 6,4, tetapi emudian diralat menjadi 6.

Baca juga: Update Kerusakan Gempa Bantul dan 11 Kabupaten yang Merasakan Guncangannya...

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, hingga Sabtu pukul 08.10 WIB, tercatat jumlah korban jiwa satu orang.

Selain itu, ada 106 keluarga yang terdampak gempa, lima keluarga mengungsi, dan sembilan orang mengalami luka-luka.

Korban luka-luka teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul sebanyak dua orang, Bantul satu orang, dan Sleman satu orang.

Warga terdampak terbanyak berada di Kabupaten Gunung Kidul, yakni 58 keluarga, selanjutnya Bantul 31 keluarga, Kulon Progo 16 keluarga, dan Sleman tiga keluarga.

Baca juga: BMKG Sebut Bantul Sudah Diguncang 45 Gempa Susulan, Kekuatannya Semakin Melemah

Sementara itu, lima keluarga masih mengungsi di Padukuhan Kuwon Kidul, Pacarejo, Semanu, Gunung Kidul.

Kemudian, tercatat juga kerusakan bangunan rumah di Yogyakarta, yakni rusak ringan sebanyak 102 unit rumah dan rusak sedang sebanyak empat unit rumah.

Guncangan gempa juga berdampak pada fasilitas umum, di antaranya 15 perkantoran, lima tempat ibadah, tiga fasilitas usaha, dua fasilitas pendidikan, dan dua fasilitas kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com