Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres Anies, Nasdem Minta Tak Ada Pihak yang Membenturkan AHY dan Yenny Wahid

Kompas.com - 26/06/2023, 15:39 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie meminta tak ada pihak yang mengadu domba Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid terkait penentuan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Sebab, ia mengklaim, Demokrat turut memasukan nama Yenny sebagai kandidat bacawapres saat berdiskusi dengan Anies.

“Itu memang sudah jadi pikiran bersama, seolah-olah kalau Anies ngambil (bacawapres) dari luar (KPP), tidak ngambil AHY, itu seolah-olah AHY, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) itu marah. Tidak,” tegas Effendi pada Kompas.com, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Cawapres Anies Diumumkan Usai Pulang Haji, Yenny Wahid Masuk Bursa?

“Kan mereka (Demokrat) sudah dalam keputusan juga, ada nama Yenny (yang diajukan sebagai kandidat bacawapres). Jadi jangan dipertentangkan Yenny dengan AHY,” sambung dia.

Ia mengklaim, ketiga parpol di internal KPP yakni Partai Nasdem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama memiliki keinginan untuk mendorong figur Nahdlatul Ulama (NU) menjadi pendamping Anies.

Maka, Effendi optimistis bahwa Anies-Yenny bakal disepakati oleh tiga ketua umum dan juga Tim Delapan KPP.

Baca juga: PKS Sebut Usulan Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Sudah Ada Sejak Awal

“PKS yang penting wakilnya dari NU itu sejak awal. Kemudian Demokrat sendiri itu menyebutkan nama Yenny sebagai salah satu usulan cawapres Anies. Apalagi Nasdem, memang sejak dulu sebelum ada koalisi, menginginkan wakilnya dari Nu dan Yenny sudah pernah dipanggil Pak Surya (Ketua Umum Nasdem Surya Paloh),” tutur dia.

Dalam pandangannya, Yenny merupakan kandidat bacawapres yang mumpuni karena bisa membantu KPP memperluas dukungan dengan menarik para nahdliyin.

“Apabila (Anies dan Yenny berpasangan) maka akan terjadi koalisi tiga partai plus Nahdliyin atau Gusdurian,” imbuh dia.

Diketahui Anies disebut telah mengantongi satu nama bacawapres dan bakal mengumumkannya selepas menyelesaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi.

Namun, sampai saat ini nama yang dikantongi Anies masih menjadi teka-teki. Meskipun, Anggota Tim Delapan KPP Sudirman Said mengungkapkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah menyampaikan pada ketiga ketua umum siapa nama pendamping yang dipilihnya.

Hingga saat ini, Kompas.com sudah mencoba menghubungi Yenny untuk menkonfirmasi wacana pengusungannya dengan Anies. Namun sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban sama sekali dari Yenny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com