Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Anggap Pertemuan Puan-AHY Tak Istimewa, Dasco: Dinamika Politik Biasa

Kompas.com - 18/06/2023, 12:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra mengaku tidak menganggap istimewa pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat dengan Ketua DPP Bidang Politik PDI-P Puan Maharani pada hari ini, Minggu (17/6/2023).

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebutnya pertemuan biasa.

"Saya pikir dinamika politik kan bisa saja terjadi dan kita menghormati setiap partai politik untuk melakukan komunikasi maupun berkoalisi dengan partai manapun kalau menghadapi Pileg maupun Pilpres pada 2024," ujar Dasco kepada wartawan di kawasan Jakarta Barat, Minggu (18/6/2023).

Menurutnya pula, pertemuan antara AHY dengan Puan merupakan sesuatu yang harus dilakukan merespons dinamika politik yang sedang berkembang sekarang.

Baca juga: Bertemu 1 Jam Lebih dengan AHY, Puan: Seperti Kakak-Adik, Ngobrolnya Enggak Pura-pura

"Oleh karena itu pertemuan-pertemuan yang terjadi kami anggap adalah pertemuan-pertemuan yang kemudian memang biasa," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Puan dan AHY bertemu di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) pada pagi tadi. Keduanya sempat berolahraga bersama.

Puan yang merupakan putri Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri itu mengungkapkan, ia sempat mengobrol lebih dari sejam dengan putri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Dalam pertemuan empat mata tersebut, menurut Puan, bisa saja mereka mengobrol lebih lama lagi.

"Syukur alhamdulillah, tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih ya. Saya banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti 'kakak-adik'. Tadi Mas AHY bilang, 'Mbak, boleh ya saya menganggap Mbak sebagai kakak?'" ujar Puan dalam jumpa pers di GBK. "Ya, iya dong," kata Puan menirukan jawabannya kepada AHY.

Baca juga: Pesan Megawati untuk Puan Sebelum Bertemu AHY: Senyum, Jangan Tegang-tegang

Pertemuan AHY dan Puan terbilang cukup mengejutkan sebab selama hampir 20 tahun terakhir, hubungan Megawati dan SBY panas dingin di skala nasional.

Komunikasi keduanya secara publik mulai terjalin setelah Puan, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Jakarta pekan lalu, menominasikan nama AHY sebagai salah satu kandidat bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo, bakal calon presiden yang akan diusung PDI-P.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan SBY pada 20 Mei 2023 lalu sempat bertemu di kampung halaman SBY di Pacitan, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com