Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Masa kalau Sakit Harus ke Singapura? Dokter Kita Enggak Kalah Pintar!

Kompas.com - 14/06/2023, 13:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo heran dengan banyaknya warga negara Indonesia yang berobat ke luar negeri. Padahal, menurut dia, dokter-dokter di Tanah Air tak kalah pintar dan mampu mengatasi berbagai jenis penyakit.

“Masa kita sakit harus ke Singapura, harus ke Malaysia, harus ke Thailand, harus ke Jepang? Dokter-dokter kita ini enggak kalah pintarnya dengan mereka,” kata Jokowi saat meresmikan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Jokowi mengungkap, hampir satu juta penduduk Tanah Air melakukan pengobatan di negara tetangga setiap tahunnya.

Baca juga: Jokowi: Sudah Kita Putuskan Covid-19 Jadi Endemi, Satu-Dua Pekan Ini Segera Diumumkan

Dari jumlah tersebut, 60 persen berasal dari Jakarta. Kemudian, 15 persen dari Surabaya. Sisanya, berasal dari Medan dan Batam.

Menurut Jokowi, pengobatan yang paling banyak dijalani warga Indonesia di luar negeri yakni onkologi atau kanker. Kemudian, ortopedi atau sendi otot.

Pengobatan lain yang juga marak dilakukan penduduk RI di negara tetangga yaitu yang terkait dengan gigi, kecantikan, dan bedah estetika.

“Urusan gigi saja ke luar negeri. Dan ini ibu-ibu, yang paling banyak kecantikan dan bedah estetika, berarti ini operasi plastik banyak yang ke luar negeri,” ujarnya.

Presiden pun heran urusan seperti ini warga negara RI sampai harus bertolak ke negera tetangga. Sebab, hal ini membuat Indonesia kehilangan devisa negara, sedikitnya Rp 170 triliun per tahun.

“Kita kehilangan devisa, karena bayarnya ke luar negeri, kehilangan devisa 11,5 miliar dollar AS, Rp 170 triliun hilang gara-gara berobat ke luar negeri,” tuturnya.

Kepala negara mengakui bahwa perlatan media di Indonesia masih kalah dibandingkan dengan rumah sakit luar negeri. Namun, dia berharap, hadirnya Rumah Sakit Tzu Chi di Jakarta dapat menekan tingginya angka penduduk RI yang berobat ke negara tetangga.

Baca juga: Jokowi Kesal 1 Juta Warga RI Berobat ke Luar Negeri Tiap Tahun, Devisi Hilang Rp 170 Triliun

Sebab, kata dia, Rumah Sakit Tzu Chi menyediakan fasilitas penanganan pasien untuk banyak penyakit, mulari dari yang berkaitan dengan kanker, talasemia, tulang sumsum, dan lainnya.

Dengan kapasitas 576 kamar, Jokowi bilang, rumah sakit ini dilengkapi sarana dan prasarana yang sangat canggih. Dia pun mengaku sangat menghargai pembangunan rumah sakit ini.

“Sekarang jangan bawa uang ke luar (negeri), jangan ada capital outflow, jangan,” kata Jokowi.

“Kita ingin semuanya sehat. Tetapi kalau pas sakit, jangan pergi ke luar negeri, pergi saja ke rumah sakit Tzu Chi,” lanjut mantan Wali Kota Solo itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com