Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Fraksi PKS Interupsi di Rapat Paripurna, Minta Pemerintah Tak Beri Subsidi Kendaraan Listrik

Kompas.com - 13/06/2023, 13:24 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS Mulyanto meminta pemerintah tidak memberi subsidi untuk kendaraan listrik.

Mulyanto menyampaikan hal itu dalam interupsi pada Rapat Paripurna DPR ke-26 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2023, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Program Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik, Menperin: Target Kita Kurangi Emisi

Dia beralasan, pemberian subsidi kendaran listrik hanya menguntungkan masyarakat kelas atas.

"Subsidi untuk pembelian kendaraan listrik yang merupakan barang mewah pribadi ini, melukai rasa keadilan masyarakat, karena ditujukan untuk mereka yang mampu," kata Mulyanto.

Dia menilai bahwa subsidi kendaraan listrik bersinggungan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Yang semestinya, kata dia, pemerintah mampu melakukan efisiensi APBN untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi masyarakat kecil.

"APBN yang langka dan terbatas ini harusnya diarahkan subsidi itu untuk masyarakat yang tidak mampu, khususnya diprioritaskan untuk subsidi pupuk, subsidi energi, subsidi tarif KRL dan sebagainya," contoh Mulyanto.

Dia mengaku tak habis pikir bahwa subsidi kendaraan listrik ini justru dinikmati masyarakat mampu. Menurutnya, hal tersebut tidak adil, sebab pemerintah terkesan menyia-nyiakan APBN untuk dinikmati mereka yang mampu.

Mulyanto pun meminta pemerintah tertib dalam menggunakan anggaran.

"Jangan ujug-ujug ada tambahan anggaran untuk kendaraan listrik pada APBN 2023 tanpa pembahasan dengan komisi terkait," ujar dia.

"Ini tentu tidak transparan dan menyalahi fungsi anggaran DPR RI," tambahnya.

Baca juga: Luhut Minta Presiden RI Berikutnya Lanjutkan Program Kendaraan Listrik

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Lodewijk F Paulus menerima interupsi dan masukan dari Mulyanto.

Lodewijk yang memimpin jalannya rapat paripurna mengatakan bahwa aspirasi Mulyanto sudah dicatat oleh Sekretariat Jenderal DPR RI.

"Akan ditindaklanjuti, Pak Mulyanto. Tentunya, sudah dicatat oleh Sekretariat DPR RI," tutur Lodewijk.

Perlu diketahui, Mulyanto beberapa kali mengkritik program subsidi kendaraan listrik yang diluncurkan pemerintah.

Sebelumnya, Mulyanto menyatakan bahwa fraksi PKS menolak program subsidi kendaraan listrik untuk kendaraan roda empat.

Baca juga: 93 Persen Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik Ada di Indonesia

"Terus terang soal subsidi kendaraan listrik apalagi roda empat, kami PKS tidak setuju," kata Mulyanto dalam rapat kerja dengan Kemenperin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).

Sementara itu, untuk subsidi motor listrik, Mulyanto meminta pemerintah memerhatikan penerima subsidi merupakan orang yang memenuhi kriteria.

"Kalau roda dua kita (PKS) timbang-timbang, harus tepat sasaran kalau untuk orang tidak mampu, industril kecil, mikro, masihlah memungkinkan, karena bagi kami uang negara sangat langka, terbatas harus betul-betul tepat sasaran," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com