Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Narkotika Zombi Masuk Indonesia, Gus Imin Minta Pemerintah Ambil Tindakan Ekstrem

Kompas.com - 31/05/2023, 21:16 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah dan instansi terkait untuk melakukan tindakan ekstrem guna mencegah masuknya narkotika zombi ke Indonesia.

Menurut dia, tindakan preventif harus dilakukan demi melindungi generasi penerus bangsa dari jerat penyalahgunaan narkotika.

"Saya kira pemerintah dan aparat terkait perlu melakukan tindakan ekstrem. Bagaimanapun, narkotika zombi ini berbahaya, bisa jadi lebih berbahaya dibanding narkotika jenis lain," kata pria yang akrab disapa Gus Imin itu melalui keterangan persnya, Rabu (31/5/2023).

Oleh karenanya, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut meminta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengintensifkan kerja sama dengan kementerian/lembaga (K/L) lain demi memastikan Indonesia aman dari peredaran narkotika zombi.

Baca juga: Apakah Efek Obat Zombi Xylazine pada Tubuh Manusia?

Gus Imin menilai, kerja sama lintas sektor akan berdampak lebih baik dalam mencegah masuknya narkotika yang memiliki nama lain Flakka tersebut.

“Harus ada kerja sama lintas instansi, sehingga Indonesia bisa menutup rapat masuknya narkoba yang sangat membahayakan ini,” tutur Gus Imin.

Ia memastikan, pihaknya juga akan turut mengawal pencegahan peredaran narkoba agar dapat berjalan optimal.

Minta pihak berwenang awasi jalur laut

Selain kerja sama, Gus Imin meminta pihak berwenang untuk melakukan pengawasan ketat di setiap pintu masuk yang berada di wilayah Indonesia, termasuk dari jalur laut.

Baca juga: Manfaat Ekonomi Dibukanya Jalur Laut

“Sebagai negara maritim, Indonesia punya banyak jalur masuk. Saya tegaskan, tutup akses jalur-jalur tikus sehingga kita tidak kecolongan. Tentunya ini memerlukan kerja bersama,” tuturnya.

Sebelumnya santer diberitakan kondisi Kota Philadelphia di negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), cukup mengkhawatirkan akibat maraknya pengguna narkoba Flakka yang berasal dari obat tranq atau dikenal dengan xylazine.

Para pecandu narkoba tampak berkeliaran di salah satu kawasan di Philadelphia yang dikenal sebagai pasar bebas narkotika.

Baca juga: Polri: Ada Indikasi Dana Kontestasi Politik 2024 dari Jaringan Narkotika

Banyak di antara mereka mencampur obat xylazine dengan heroin, fentanil, dan ekstasi yang berujung efek serius.

Efek dari obat tersebut membuat Pemerintah AS menetapkan kombinasi narkoba itu sebagai ancaman baru karena terjadi peningkatan kasus overdosis dan kematian di penjuru AS.

Dari video yang viral di media sosial (medsos), pecandu narkoba Flakka di Philadelphia tampak berkumpul dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan.

Para pecandu terlihat seperti zombi karena banyak yang melamun, berjalan tanpa arah dengan tatapan kosong, bahkan sampai pingsan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com