Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayjen Deddy Suryadi, Danjen Kopassus yang Sandang Pangkat Perwira Tinggi Pertama di Angkatannya

Kompas.com - 28/05/2023, 16:00 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayor Jenderal (Mayjen) Deddy Suryadi resmi menjadi orang nomor satu di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) atau korps “Baret Merah” TNI Angkatan Darat, pada akhir April lalu.

Serah terima jabatan (sertijab) diserahkan Mayjen Iwan Setiawan kepada Mayjen Deddy Suryadi di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, pada 28 April 2023.

"Rangkaian kegiatan hari ini menandakan bahwa saya telah menerima penyerahan Satuan Kopassus dari Mayjen Iwan Setiawan. Ini menandakan saya akan menakhodai Kopassus dan melaksanakan tugas sebagai Komandan Jenderal (Danjen) ke-36 Kopassus,” ujar Deddy dalam upacara sertijab Danjen Kopassus.

Iwan Setiawan ditunjuk menjadi Panglima Kodam (Pangdam) XII/Tangjungpura.

Baca juga: Profil Izak Pangemanan, Jenderal Kopassus yang Kini Jabat Pangdam Cendrawasih

Sementara Deddy sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV/Diponegoro.

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan TNI AD (Dispenad), dikutip pada Sabtu (27/5/2023), menyebutkan bahwa Deddy yang lahir pada 14 September 1973, merupakan perwira tinggi (pati) termuda yang melaporkan kenaikan pangkatnya menjadi bintang dua.

Ia juga menjadi lulusan Akademi Militer tahun 1996 yang pertama menyandang pangkat Pati di angkatannya, yakni saat menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus pada 2021 lalu.

Sebagai informasi, mutasi Deddy sebagai Danjen Kopassus tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/338/III/2023 yang ditandatangani Panglima TNI Laksamana Yudo Margono tertanggal 29 Maret 2023.

Deddy merupakan lulusan Akmil tahun 1996 dari kecabangan infanteri.

Baca juga: Janji 100 Hari Mayjen Deddy Pimpin Kopassus: Bikin Prajurit Hebat dan Terlatih

Dikutip dari Tribunnews, Deddy pernah menjabat sebagai Dandim 0623/Cilegon pada 2014-2016.

Setelah itu, ia mengemban amanah menjadi Komandan Grup 2/Sandi Yudha pada 2016-2017.

Kariernya terus menanjak hingga Deddy ditunjuk menjadi ajudan Presiden Joko Widodo pada 2017-2019.


Setelah itu, Deddy menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad, Kepala Staf Korem 061/Suryakancana, Danrem 074/Warastratama, hingga Wadanjen Kopassus.

Sebelum ditunjuk menjadi Danjen Kopassus, Deddy mengemban amanah sebagai Kasdam IV/Diponegoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com