JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengaku partainya tak mempersoalkan kritik yang disampaikan Jusuf Kalla terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasto pun mengingat bagaimana Jusuf Kalla pernah menjadi Dewan Pengarah dalam tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Tetapi tentu saja, Pak JK berpendapat, ya beliau memang punya kebebasan menyampaikan pendapatnya," kata Hasto ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (8/5/2023).
Akan tetapi, Hasto membela Jokowi yang dianggap terlalu dalam ikut campur politik Pilpres 2024 oleh Jusuf Kalla.
Baca juga: Ketidaksukaan JK dan Paloh atas Sikap Jokowi Endorse Capres-Cawapres Tertentu
Menurutnya, presiden sebelum Jokowi juga melakukan hal serupa di mana ikut campur urusan politik praktis.
Namun, Hasto tak menyebut siapa presiden sebelum Jokowi yang dimaksud.
"Ya sebenarnya secara empiris ini juga dilakukan sebelumnya, oleh presiden sebelumnya, kemudian juga oleh Pak JK sekalipun ketika berbicara dan beliau kan juga menjadi dewan pengarah di dalam tim kampanye dari Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin," ingat Hasto.
Lebih jauh, Hasto mengaku mendapatkan informasi langsung dari Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait pertemuan Presiden Jokowi dan enam ketum parpol di Istana.
Dari informasi itu, Hasto membela Jokowi bahwa pertemuan itu tak membahas politik praktis.
Baca juga: Pengamat: Pandangan JK dan Surya Paloh Siratkan Kegeraman atas Keberpihakan Politik Jokowi
"Terhadap apa yang dibicarakan di Istana Negara, itu sesuatu hal yang betul-betul berkaitan dengan kepentingan bangsa dan negara ke depan," jelasnya.
Di sisi lain, Hasto juga menjelaskan mengapa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak diundang dalam pertemuan di Istana.
Dari penjelasan Jokowi, menurut Hasto, sudah jelas bahwa Surya Paloh tidak diundang karena telah mengusung bakal capres Anies Baswedan.
"Itu kan (pengusungan Anies) juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," katanya.
"Meskipun demikian, sebagai tokoh yang terus mendengarkan kritik, mendengarkan masukan dan kepemimpinannya merangkul, Bapak Jokowi mendengarkan seluruh aspek-aspek, masukan, kritik, dan sebagainya," tambah dia.
Baca juga: Anggap Wajar JK Kritik Jokowi yang Ikut Campur Politik, Pengamat: Biar Jadi Urusan Parpol