Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhadjir Prediksi Arus Balik Gelombang Kedua Tak Sebanyak H+2 Lebaran

Kompas.com - 29/04/2023, 12:20 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memperkirakan, volume kendaraan pada puncak arus balik gelombang kedua tidak akan sebanyak gelombang pertama.

Puncak arus balik gelombang pertama diketahui telah terjadi pada H+3 Lebaran, yakni 24 April 2023. Sementara itu, puncak arus balik gelombang kedua diperkirakan terjadi pada 20 April hingga 1 Mei 2023.

"Puncak arus balik kedua pada H+7 (30 April) dipastikan tidak akan melampaui puncak pada H+2," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/4/2023).

Sebab, ada tambahan tanggal merah, yakni Senin, 1 Mei 2023 di mana merupakan Hari Buruh Internasional (May Day). Momen ini diprediksi dimanfaatkan pemudik untuk kembali ke Jakarta.

Baca juga: Korlantas: Arus Balik Lebaran di Tol Kalikangkung hingga Karawang Barat Masih Landai, Normal Dua Arah

Menjelang pelaksanaan arus balik gelombang kedua ini, Muhadjir telah mengecek berbagai fasilitas di ruas Tol Cikampek pada Jumat malam.

Dalam kunjungan itu, Muhadjir didampingi Direktur Utama Jasamarga Subakti Syukur dan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan.

Berdasarkan pemantauannya secara langsung di Tol Cikampek beserta laporan yang diterima, tidak terjadi lonjakan volume kendaraan di ruas tol Trans Jawa pada arus balik Lebaran ini.

Jumlah kendaraan yang menuju Jabodetabek selama arus balik relatif stabil dan merata setiap harinya, yakni berkisar 100.000 kendaraan.

Masih berdasarkan laporan yang sama, arus kendaraan tertinggi menuju Jabodetabek justru terjadi pada H+2 Lebaran, yakni sebanyak 159.585 kendaraan.

Mantan Mendikbud RI itu mengatakan, lancarnya arus kendaraan pada masa arus balik Lebaran terjadi akibat adanya berbagai skema kebijakan yang telah dilakukan pemerintah, antara lain anjuran pemerintah, pemberian diskon tol, serta pemberlakuan rekayasa lalu lintas.

Baca juga: Waspada, Arus Balik Biasanya Lebih Berisiko Dibanding Saat Mudik

"Alhamdulillah dengan berbagai macam kebijakan yang kita buat maka kecenderungannya memang arus balik sangat landai. Artinya dari semua hari diisi dengan volume kendaraan yang relatif rata," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga menyatakan, perkembangan arus balik kendaraan ke Jabodetabek sejauh ini sudah lebih dari 67 persen. Tinggal sekitar 33 persen pemudik yang belum kembali ke Jabodetabek.

Selama masa arus balik gelombang kedua, akan tetap diberlakukan rekayasa lalu lintas, namun tergantung situasi dan kondisi di lapangan.

"Sangat mungkin ada perubahan kalau tidak sepadat yang kita perkirakan," ujar Muhadjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com