JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masih ada ribuan jiwa yang mengungsi akibat gempa bumi 6,9 magnitudo yang terjadi di Mentawai, Selasa (25/4/2023) dini hari.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, data milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Mentawai menyebut ada 2.049 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 8.132 jiwa mengungsi.
"Jumlah tersebut tersebar di beberapa wilayah, antara lain 3 desa di Kecamatan Siberut Barat dan 1 lain di Kecamatan Siberut Utara. Distribusi warga mengungsi di Kecamatan Siberut Barat yaitu di Desa Simatalu 210 KK (951 jiwa), Desa Simalegi 497 KK (2.194), Desa Sigapokna 599 KK (2.443)," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Selasa.
Baca juga: Mengenal Zona Megathrust Segmen Mentawai-Siberut, Pusat Gempa Mentawai
Sedangkan di Siberut Utara sebanyak sebanyak 743 KK (2.549 jiwa) mengungsi di Desa Sikabaluan.
Abdul mengatakan, saat ini BPBD Kepulauan Mentawai masih melakukan pendataan di beberapa kecamatan untuk pemutakhiran data pengungsi.
"Informasi secara umum, beberapa warga masih melakukan evakuasi ke tempat yang aman," imbuh dia.
Sedangkan untuk korban jiwa, Abdul mengatakan hingga pukul 19.55 WIB belum ada laporan mengenai kabar duka tersebut.
"Hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa akibat gempa bumi yang terjadi," kata dia.
Baca juga: BNPB: Listrik Padam dan 2 Rumah Rusak Pascagempa di Kepulauan Mentawai
Sebelumnya, Gempa bumi M6,9 yang berada 177 km barat laut Kepulauan Mentawai memiliki kedalaman 23 km yang terjadi pukul 03.00 hari ini, Selasa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis fenomena geologi tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Dari hasil analisis mekanisme sumber gempa, jenis gempa tersebut merupakan mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Di samping itu, hingga pukul 05.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar 5,0.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.