Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Perbedaan Idul Fitri 1 Syawal di Indonesia

Kompas.com - 21/04/2023, 03:45 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.

Keputusan itu merupakan hasil sidang isbat yang digelar Kemenag pada Kamis (20/4/2023).

"Sidang Isbat menepatkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam jumpa pers di Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (20/4/2023).

Sedangkan Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21 April 2023.

Baca juga: Tiga Pesan Ketum PP Muhammadiyah dalam Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah

Menurut catatan sudah beberapa kali terjadi perbedaan penetapan Idul Fitri di Indonesia.

Pada 1992 atau 1412 Hijriah terjadi pelaksanaan Idul Fitri. Saat itu sebagian masyarakat melaksanakan salat Idul Fitri pada Jumat, 3 April 1992, dengan berpatokan kepada Arab Saudi.

Sementara itu Nahdlatul Ulama ketika itu menetapkan Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 4 April 1992.

Perbedaan Lebaran juga terjadi setahun setelahnya atau 1993.

Kemudian pada 1998 juga terjadi perbedaan penetapan Idul Fitri. Saat itu Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 29 Januari 1998.

Baca juga: Ini 19 Lokasi Shalat Idul Fitri pada 21 April 2023 di Bekasi

Sedangkan Idul Fitri versi Nahdlatul Ulama jatuh pada 30 Januari 1998.

Peristiwa serupa juga terjadi pada 2002. Muhammadiyah kembali menetapkan Idul Fitri lebih cepat satu hari dari pemerintah yakni pada Jumat, 5 Desember 2002.

Sementara NU berselang satu hari selepas Muhammadiyah.

Perbedaan kembali terjadi pada 2006. Saat itu Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 23 Oktober 2006, kemudian versi NU berselang satu hari setelahnya.

Baca juga: Masjid Agung Al-Azhar Siap Tampung 15.000 Jemaah, Shalat Idul Fitri Digelar Sabtu

Setahun kemudian perbedaan kembali terjadi. Muhammadiyah berlebaran pada 12 Oktober 2007, sedangkan pemerintah dan NU merayakan Idul Fitri pada 13 Oktober 2007.

Pada 2011 kembali terjadi perbedaan. Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada 30 Agustus 2011, lalu pemerintah dan NU menetapkan Lebaran pada 31 Agustus 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com