JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa puncak mudik paling tinggi kemungkinan terjadi pada Rabu (19/4/2023) hingga Kamis (20/4/2023).
"Hari ini memang tertinggi kalau kita ngomong berapa persen itu sulit secara kuantifikasi kita sampaikan. Tapi mudik yang paling tertinggi itu hari ini dan besok," kata Budi dalam konferensi pers di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Meski begitu, ia belum bisa memastikan kapan puncak arus mudik. Sebab, hingga saat ini proses mudik masih berjalan.
Baca juga: Cerita 2 Keluarga Mudik ke Pemalang dengan 1 Bajaj, Berdempetan Demi Hemat Biaya
Budi juga menyebut, pemudik banyak yang melakukan perjalanan mulai tanggal 18 hingga 21 April 2023.
Adapun untuk mengantisipasi kepadatan pemudik menjelang dan setelah Lebaran, Polri dan kementerian/lembaga terkait menggelar Operasi Ketupat mulai 18 April sampai 1 Mei 2023.
"Jadi kalau puncak besok bisa saja tidak pasti. Tapi ini pasti tinggi terus," ucapnya.
Sebagai informasi, pemerintah memprediksi jumlah pemudik pada momentum Lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta.
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebelum pelaksanaan Operasi Ketupat juga telah dilakukan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) guna mengamankan situasi.
"Melalui operasi terpusat dengan sandi ketupat 2023 selama 14 hari sejak 18 April sampai 1 Mei 2023. Operasi ini telah diawali drngan KRYD keegiatan rutin yang ditingkatkan tanggal 10 sampai 16 April 2023 dan akan dilanjutkan pasca opetrasi tanggal 2 sampai 9 Mei 2023," kata Kapolri di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023) sore.
Baca juga: Bukan Syarat Wajib Mudik, Tak Ada Layanan Vaksin Booster Gratis di Terminal Lebak Bulus
Sigit menjelaskan, Operasi Ketupat tahun ini melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, serta kementerian/lembaga terkait.
Dia merinci, para personel akan mengisi 2.787 pos dengan rincian 1.857 pos pengamanan 713 pos pelayanan, dan 217 pos terpadu.
"Untuk memastikan operasi berjalan optimal, Polri membagi lima wilayah pengendalian utama. Di Pulau Sumatera, Jawa dan pengendalian secara kewilayahan di polda lainnya dengan menjadikan NTMC Polri sebagai posko operasi terpusat," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.