JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengungkapkan bahwa komunikasi KPK dengan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) makin baik terkait pengusutan transaksi mencurigakan atau kekayaan tak wajar.
Pahala mengatakan bahwa KPK dan PPATK memiliki pemahaman yang sama.
“Saya pikir kalau sekarang ini, komunikasi yang paling baik (antara KPK dan PPATK) sekarang. Karena lebih cepat responsnya, dan kami punya pemahaman yang sama,” kata Pahala dalam acara GASPOL! Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Profil dan Kekayaan Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang Kena OTT KPK
Menurut dia, kerja sama kedua instansi makin baik, khususnya setelah kasus transaksi mencurigakan yang melibatkan Rafael Alun Trisambodo, mantan pegawai Ditjen Pajak Kanwil Jakarta Selatan.
“Karena kasus itu, dan Pak Ivan (Kepala PPATK) sekaligus menyampaikan "kami sudah banyak lho LH (laporan hasil)-nya",” ujar Pahala.
Selain itu, untuk menyelidiki dugaan transaksi mencurigakan, KPK juga berkomunikasi dengan kementerian atau lembaga atau pemerintah daerah.
“Sebenarnya kalau dibilang yang tahu gaya hidup orang kan bukan KPK, atasan yang tahu, temannya yang tahu, kan itu ada unitnya,” kata Pahala.
Untuk mengusut dugaan transaksi mencurigakan penyelenggara negara, KPK akan mengecek laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dan laporan dari PPATK.
“Sekarang jadi lebih mudah mendeteksi karena kerja sama dengan PPATK, LHKPN, kementerian atau pemda,” tutur Pahala.
Baca juga: KPK Cegah Istri, 2 Anak, dan Adik Rafael Alun ke Luar Negeri
Kemudian, lanjut Pahala, sekarang banyak warga yang melapor soal dugaan transaksi mencurigakan atau kekayaan tak wajar dari penyelenggara negara.
“Saya sekarang sudah di-WA berkali-kali "Pak, bupati saya punya ini itu",” kata Pahala.
Setelah mendapat informasi dari masyarakat, ujar Pahala, KPK pasti akan menindaklanjuti.
“Ada tindaklanjutnya itu, pasti. Tapi kerja sama antar-instansi rasanya sekarang lebih baik,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.