JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan, enam tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di kawasan Lampung pada 11-12 April 2023 masih terafiliasi kelompok teroris Zulkarnaen dan Upik Lawangan.
Adapun inisial enam teroris itu adalah NG alias BA alias SA, ZK, PS alias JA, H alias NB, AM, dan KI alias AS.
"Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi adalah tergabung dengan jaringan Jamaah Islamiyah yang sebelumnya terafiliasi dengan kelompoknya Zulkarnaen dan Upi Lawangan," kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Baca juga: Dua Teroris di Lampung Ditembak Mati karena Lakukan Perlawanan
Aswin menyampaikan, dua dari enam teroris itu, yaitu NG dan ZK tewas dalam baku tembak saat proses penangkapan. Sementara itu, empat lainnya ditangkap.
Menurut dia, enam teroris itu juga sudah sudah lama menjadi buronan atau masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Jika kita flash back, ada penangkapan di tahun 2020 terhadap tersangka atas nama Zulkarnain dan upi lawanga yang merupakan DPO 18 tahun yang melakukan tindakan penyelamatan penyembunyian dan support itu ya, kelompok ini nih yang kita bongkar sekarang ini," ujar dia.
Adapun dalam aksi baku tembak itu, satu anggota Densus 88 terkena tembakan di bagian pangkal paha sekitar perut.
Kabagrenmin Densus 88 AT Polri itu mengatakan, anggota yang terluka itu kini dirawat intensif di rumah sakit.
Dia berharap, anggota yang terluka itu segera pulih dan kembali bertugas.
"Satu orang anggota Densus mengalami luka tembak cukup serius sehingga harus dievakuasi turun dan saat ini sedang dalam penanganan medis yang intensif," kata Aswin.
Baca juga: Densus 88 Sebut Teroris yang Tewas di Hutan Lampung Terkait Jamaah Islamiyah
Adapun Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnaen alias Abdul Rahman merupakan tokoh penting kelompok jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Zulkarnaen terlibat dalam banyak aksi teror bom di Tanah Air. Ia juga ahli menyusun strategi sejumlah teror di Jakarta dan otak Bom Bali 2.
Sementara itu, Upik kerap dipanggil dengan sebutan profesor karena ahli membuat bom dan senjata api rakitan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.